Wied Harry Apriadji

Kombinasi Lengkap: Pakar Gizi, Penulis, Host Bahkan Pengajar


SOSOK Wied Harry Apriadji mulai dikenal masyarakat Indonesia sebagai pakar gizi dan kuliner sehat alami sejak ia menjadi host acara Harmoni Rasa dan Harmoni Jajanan di stasiun Trans TV sekitar 2007-2009.

Sebelumnya, nama Pak Wied - begitu biasa dia disapa, sudah mulai banyak dikenal melalui buku-bukunya seputar food combining yang mulai menjadi tren kala itu.

Saat itu banyak produk makanan dengan bahan tambahan lain, beberapa menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Karena itu, tren back to nature semakin populer sejak itu.

Pemilik nama lengkap Bartholomeus Widya Harry Apriadji itu, akhirnya memutuskan untuk menekuni bidang makanan sehat alami.

Di balik kesederhanaan dan kehangatan sikapnya, Pak Wied memiliki profesi yang beragam dan multi talent. Ia terpilih menjadi host di program televisi karena keahliannya sebagai seorang nutripreneur, pakar gizi, penulis buku dan food stylist.

Ilmunya dibidang kuliner makanan sehat, membawanya juga untuk mengajar ke beberapa tempat.

Awalnya, laki-laki kelahiran 1960 yang merupakan alumni yang lulus pada 1984 dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini, kurang menaruh minat terhadap Food Combining.

Namun, setelah mendalami sistem biokimiawi dan proses metabolisme tubuh, pria yang juga mengenyam pendidikan Manajemen Pemasaran pada Program Magister Manajemen Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta ini, akhirnya berkesimpulan Food Combining rasional dan ilmiah.

Pengalaman pribadinya juga memperlihatkan, berkat ketekunannya menerapkan pola makan Food Combining, kadar trigliserida darahnya yang sangat tinggi (440 mg/dl) berangsur-angsur turun menjadi 160 mg/dl, dan tidak pernah lagi melonjak.

Selain itu, keluhan sering pusing sebelah yang sangat kronis hingga membuatnya kerapkali membolos kerja, serta kecenderungannya mudah flu, gampang masuk angin, dan kebiasaan bersin-bersin setiap kali bangun pagi atau bila kedinginan, kini menghilang.

la juga telah membuktikan bahwa terapi jus -tanpa minum obat-obatan- yang telah dijalankannya sejak tahun 2000, sukses membebaskannya dari gangguan hipertrigliserida (kadar lemak darah berlebihan) yang mengancam kesehatan jantungnya.

Wied memang pembelajar ulung. Dari pakar Food Combining Indonesia saat itu, Andang W. Gunawan, N.D., dan dengan dorongan banyak membaca buku, ia mendalami Food Combining dan detoks ala pola makan sehat alami ini.

Selain itu, ia juga banyak mempelajari pola-pola makan sehat alami lainnya yang mendasarkan teorinya pada keseimbangan asam-basa tubuh.

Misalnya pola makan vegetarian, makrobiotik, mediterania, okinawa hingga raw food diet. Hingga akhirnya, tak perlu heran jika pada saat tertentu dalam ia hanya menyantap makanan nabati (vegetarian) atau makanan nabati mentah (raw food) dengan lahap.

Baginya “makanan enak, bisa sehat dan makanan sehat juga bisa enak, asal kita tahu triknya” sehingga ia pun selalu berusaha menyebarkan trik yang ia ketahui melalui buku- buku yang ia tulis.

Sprit menulis Wied memang sudah terpacu sejak menjadi mahasiswa IPB University.

Ia sangat termotivasi pada almarhum Andi Hakim Nasoetion, Rektor IPB University waktu itu yang sangat rajin menulis di media massa. Andi menginspirasi Wied untuk menulis, menulis, dan menulis.

Banyaknya laporan yang dibuat selama kuliah, telah melatih tulisan Wied. Ia akhirnya juga terdorong sehingga sering mengirimkan tulisannya ke media massa, terutama Kompas.

"Honornya waktu itu sangat lumayan, Rp. 25.000 per tulisan, setara harga rantangan sebulan untuk 3 kali makan," cerita Wied.

Wied lalu memulai karirnya pada 1985 sebagai Redaktur Majalah TRUBUS. Meski begitu, ia sudah berkantor sejak sebelum wisuda pada Oktober 1984. Kemudian tahun 1991 hingga 1996 ia menjadi Redaktur Senior Majalah INTISARI.

Karirnya terus melesat, tahun 1996 hingga 1999 ia dipercaya menjadi Redaktur Pelaksana PRIMARASA – Buku Seri Masak FEMINA. Ia begitu tertarik terhadap pola makan sehat alami khususnya food combining.

Pada Januari 2000 hingga Mei 2002, ia berdikari dengan menjadi kontributor untuk beberapa media massa ibukota seperti Majalah SEDAP, Majalah MEN’S HEALTH Indonesia, Tabloid NOVA, dan sebagainya.

Pada Juni 2002 hingga Maret 2006, Wied kembali menjadi Redaktur Pelaksana Majalah NIRMALA sekaligus merangkap Redaktur Majalah SANTAP.

Sejak April 2006 hingga kini ia sepenuhnya bekerja sebagai penulis bidang nutrisi dan makanan sehat alami, serta menjadi food stylist profesional. Di antara kesibukannya, ia rutin melakukan yoga dan meditasi.

Sebagai penulis buku, ia termasuk penulis yang produktif. Saat itu lebih dari enam puluhan judul buku tentang nutrisi dan makanan sehat alami yang diterbitkan oleh berbagai penerbit seperti Penebar Swadaya, Pustaka Populer Nirmala, Gramedia Pustaka Utama, Puspa Swara, dan Bhuana Ilmu Populer hingga Qanita-Mizan.

Pengabdian ilmu nutrisi tak hanya disampaikan dalam buku, Wied juga aktif menjadi pembicara talkshow dan pendemo masak sehat-alami. Hingga kini Wied juga telah membuktikan eksistensinya sebagai food stylist professional.

Ia juga kerap menjadi narasumber media cetak dan elektornik. Berkat keahliannya yang mumpuni, ia juga menjadi anggota Dewan Pakar Majalah BEST LIFE yang merupakan produk media dari Femina Group.

Banyak pihak yang mengundang Wied untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk berbagai acara talkshow antara lain PT. CNI, PT. Freeport Indonesia (Tembagapura dan Kualakencana), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Chevron Dumai-Riau, hingga PT. Matahari Food Business.

Beberapa buku baru yang sudah diterbitkan antara lain, Resep Sedap Food Combining : Hidangan Protein & Tempe – Tahu (Bhuana Ilmu Populer), Hidangan Buah, Resep Sedap Food Combining Sayuran (Penerbit Bhuana Ilmu Populer), 105 Resep Sedap Food Combining – Hidangan Sehari-hari, Healthy Fast Food – Hidangan Sehat Cepat Saji Favorit Anak-anak dan Seluruh Keluarga, Healthy Tumpeng-Hidangan Tumpeng Sehat Citarasa Indonesia (Penerbit Gramedia Pustaka Utama), dan masih banyak buku yang lainnya.

Beberapa buku bahkan menjadi Best Seller, antara lain Menu Sehat Alami 30 Hari: 150 Resep Praktis Lezat Makan Pagi, Makan Siang, dan Makan Malam, Buku Pintar Menu Balita 30 Hari, dan Variasi Makanan Sehat Bayi (Penerbit Puspa Swara).

Anak dari almarhum Karyadji dan Pailah Karyadji ini sangat concern terhadap makanan, terutama pola makan sehat alami food combining.

Pria kelahiran Surabaya ini, menghabiskan masa kecilnya di kampung di pinggiran Surabaya, sehingga teman- teman kecilnya jarang ada yang menjadi "soul mate" nya, karena terkendala pendidikan, sehingga kalau berbincang bersama teman-temannya seringkali tidak nyambung.

Baru semasa SMA dan kuliah di IPB University, ia merasa teman-temannya sangat berkesan dan mulai mewarnai perjalanan Wied.

Wied merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya merupakan seorang TNI-AL yang sering ditugaskan jauh dari keluarga.

Wied kecil senantiasa mengisi hari-harinya dengan bekerja keras membantu orang tua dan mengurus
adik-adiknya. Selain itu, ia juga mengurusi ternak unggas seperti ayam dan bebek, membersihkan rumah, merawat tanaman, membantu ibunya berbelanja dan memasak, menyetrika, hingga menimba air.

Meskipun sibuk, sejak kecil Wied selalu ditemani buku. Wied dikenal sebagai seorang yang “kutu buku”. Ia sangat senang membaca majalah-majalah bekas yang suka dibelikan orang tuanya. Sepulang sekolah, biasanya ia membaca hingga dua jam di perpustakaan sekolah.

Meskipun ia dihadapkan pada kondisi harus membantu orang tuanya, ia tidak melewati masa sekolah begitu saja. Selama SMA, ia tetap aktif di banyak kegiatan seperti teater, tari, pramuka, ekskul masak, dan ekskul pertanian.

Suami dari Nany J. Lomboan ini menempuh pendidikan di IPB University karena mendapat beasiswa pada tahun 1979.

Selama kuliah di Bogor, ia tidak menerima kiriman uang dari orang tua. Ketika itu, orang tua Wied sebenarnya memang agak mencegahnya untuk kuliah di Bogor karena ketidakmampuan dana. Akan tetapi dengan tekad kuat, akhirnya Wied nekad berangkat ke Bogor tanpa mengharapkan biaya dari orang tua.

Berkat kegiatannya mengikuti beberapa unit kegiatan antara lain UK Tari & Karawitan serta UK Lukis di kampus, ia terlatih untuk bekerja apa saja yang bisa ia kerjakan, seperti menghias album foto, menari atau menjadi penyedia penari untuk acara-acara tertentu. Ia juga bergelut menjadi koordinator dekor panggung, dan lain sebagainya.

IPB University merupakan tempat yang sangat berkesan bagi Wied yang memiliki motto hidup “orang sukses adalah orang yang mengatasi masalah dan membiarkannya berlalu”.

Selama di IPB University, hal yang berkesan baginya adalah kuliah “kayak orang gila”, berangkat pagi-pagi disertai hujan, pulang malam disertai hujan, karena saat itu Bogor masih kerap hujan setiap hari.

"Hari minggu saja harus belajar, karena sepanjang minggu berikutnya ujian. Tapi kegiatan seperti ini yang justru
membuat saya sangat menikmati kesibukan dan terlatih pada deadline," ungkapnya.

Setelah selesai masa kuliah, ia lalu mengerjakan proyek selama satu semester ke daerah transmigrasi Sitiung di Sijunjung, Solok, Sumatera Barat untuk University of Hawaii.

Wied juga menjalani pendidikan informal diantaranya tahun 1988 ia mengikuti Olah Vokal Sanggar Prathivi Jakarta dan tahun 1990 mengikuti program MC John Robert Powers, Jakarta.

Ia pun pernah terlibat sebagai salah satu pemain dalam sandiwara radio Tutur Tinular, yang sekian puluh tahun lalu sangat popular.

Ia menegaskan, pengalamannya di IPB University telah memberikan kontribusi penting dalam kehidupannya. *

Tinggalkan Komentar