Cermin Muslimah Indonesia
Sejak masih kanak-kanak, Tiara memang sudah memiliki rasa percaya diri. Kecintaannya terhadap dunia akting membawa dirinya merintis karier di dunia hiburan saat usianya masih 18 tahun. Meski begitu, ia masih menyimpan cita-citanya sebagai presenter berita.
Kariernya di dunia hiburan tanah air dimulai dengan berperan antagonis di salah satu sinetron Ramadan. Menurut dia, bisa memerankan tokoh yang bertolakbelakang dengan kepribadiannya merupakan tantangan tersendiri.
"Ternyata acting itu enggak gampang. Saya jadi tertantang ingin lebih menekuni bidang itu," terang perempuan kelahiran Bukit Tinggi, 19 Juni 1993 itu.
Setelah menamatkan sekolah di SMA Negeri 7 Bogor, Tiara melanjutkan kuliah D-3 Komunikasi di Institut Petanian Bogor (IPB). Kemudian, dia melanjutkan kuliah S-1 Public Relations di Universitas Paramadina, Jakarta.
Setelah itu, dia mulai mengikuti pemilihan duta wisata, hingga akhirnya kerap melakukan pemotretan di berbagai majalah.
"Pada 2014 berkesempatan jadi talent iklan salah satu produk shampo. Waktu itu sempat ambil tawaran FTV juga, tapi karena sambil kuliah jadi enggak banyak," ujar putri bungsu mantan Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Bogor, Helmi Sutikno.
Selain menjadi presenter berita, Tiara juga bercita-cita menjadi pemain film. Sedangkan untuk cita-citanya sebagai persenter sudah mulai terwujud dengan menjadi presenter acara Rasa Indonesia di iNews TV pada Oktober 2015 hingga Juni 2016.
Kecintaannya pada dunia seni berhasil menuntunnya untuk menorehkan segudang prestasi. Banyak seni peran yang pernah dilakoninya sebagai bintang FTV di layar kaca. Namun, di tengah banjir tawaran itu, Tiara justru memilih untuk melepasnya. Demi mengenakan hijab, ia rela kehilangan job di sejumlah acara televisi. Sampai-sampai, ia pun sempat mengurung diri untuk membulatkan tekadnya berhijab.
Ini berawal dari pertemuannya dengan saudaranya yang masih kecil di Padang. Sambil mengenang, Tiara bercerita jika saat itu ada anak kecil yang memuji kecantikannya. Tapi di akhir pujiannya, anak itu justru membuat batinnya bergetar.
“Kakak cantik, tapi kenapa tidak berhijab. Wanita muslim itu wajib hukumnya berhijab,” ujar Tiara menirukan perkataan si gadis kecil itu.
Mendengar ucapan itu, hati Tiara Sukmasari langsung bergetar. Ada rasa bergejolak di dalam dirinya. Bahkan, sepulangnya dari Padang itu, anak bontot dari tiga bersaudara itu sempat mengurung diri di kamarnya. Ia tak ingin bertemu dengan siapapun untuk memantapkan hati. Sekaligus memutuskan apakah dia akan berhijab atau tidak.
“Waktu itu jelas lah ada yang mendukung dan tidak. Makanya saya sampai enggak berani keluar selama dua minggu,” ujar dara berparas ayu ini.
Sampai akhirnya ia merasa yakin dengan keputusannya. Bahkan, Tiara berani kehilangan pekerjaannya yang sudah lebih dulu membuat namanya terkenal.
“Karena matang ingin menggunakan hijab saya pun mengambil risiko. Seperti harus mundur menjadi pemabawa acara yang rating-nya sedang bagus-bagusnya. Tapi saya yakin Allah pasti memberikan rezeki yang lain kepada saya,” tandasnya.
Tak disangka, keputusannya itu berbuah manis. Setelah memutuskan diri berhijab, bakat seni yang mendarah di dalam dirinya tak berkurang sedikit pun. Justru dari situlah ia kembali mendapatkan energi positif untuk membuktikan bahwa berhijab tidak menghalangi dirinya untuk terus berprestasi dan mengembangkan bakat seninya.
“Sempat negosiasi juga, saya sempat ditawari honor yang lebih tinggi. Tapi, saya tetap lebih pilih mundur saja kalau memang tidak boleh jadi host dengan berhijab,” ujar jebolan Mojang Kota Bogor 2011 itu.
Setelah berhenti menjadi pembawa acara, Tiara memutuskan mengikuti acara Puteri Muslimah Indonesia 2017. Tiara pun memutuskan untuk ikut mewakili Kota Bogor, terlebih karena ia tinggal di Kota Hujan.
“Setelah itu saya lolos dari semua seleksi dan masuk ke tahapan final, akhirnya saya pun dinobatkan menjadi Runner Up 1. Dan alhamdulillah semua ini berkat dari dukungan orang tua dan semua masyarakat,” tandasnya.
Tak hanya menjadi Runner Up pertama Puteri Muslimah Indonesia 2017, Tiara juga dinobatkan sebagai Puteri Muslimah Inspiring Beauty 2017. Mengusung tema “Beauty and Harmony”, ajang pemilihan Puteri Muslimah ini menunjukkan bahwa Islam itu cantik, modern, sejuk, dan damai.
Tapi Tiara Sukmasari, tak hanya cantik, pintar dan modern. Kesejukan hatinya tercermin dari keinginannya membuat rumah singgah bagi anak terlantar di kota tempat tinggalnya, Bogor.
“Ada beberapa dari mereka yang tidak sekolah. Nah, agar pengetahuan mereka bertambah, saya juga ingin membuatkan tempat membaca bagi anak jalanan supaya mereka pun mempunyai pengetahuan yang cukup,” terangnya.
Selain membuat rumah singgah dan perpustakaannya, Tiara juga ingin membuat forum diskusi dan tempat berbagi pengalaman khusus wanita. Agar wanita yang ada dalam forum tersebut dapat mengenal dirinya lebih jauh, seperti saat ini yang sudah berhijab. “Rencana ini sih dari para alumni Puteri Muslimah 2017,” paparnya.
Berkat jalannya sebagai Puteri Muslimah 2017, Tiara juga berpandangan hijab telah membawanya pada kemujuran. Kini, dirinya merambah dunia bisnis di bidang hijab. Tiara mulai melangkah membuat toko khusus hijab ataupun busana muslimah. Dengan begitu, Tiara berharap, bisnis tersebut kelak membawanya pada kesuksesan dunia dan akhirat. ***