Sukses Sebagai Pengusaha dan Aktif Bagikan Ilmu Gratis
Pendiri Gumilang Farm dengan ikon Akademi Bioflok ini adalah lulusan IPB University tahun 2011 dari Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknik Mesin dan Biosisten. Iya, siapa lagi kalau bukan Teguh Gumilang.Â
Saat masih menjadi mahasiswa di IPB University, tahun 2008 ia pernah memiliki usaha ikan kecil-kecilan yang bertempat di dekat kampus. Saat itu Gumilang Farm adalah usaha budidaya air tawar beromzet ratusan juta rupiah. Berawal dari keisengan, ia memutuskan untuk mulai merintis budidaya air tawarnya ini. Seiring berjalannya waktu, Teguh mulai meyakini bahwa dunia inilah yang menjadi passion-nya dan berusaha untukfokus menekuninya. Tetapi ia sempat vakum dari usahanya itu.
Hingga pada tahun 2014, ia merintis kembali Gumilang Farm dengan lembaran baru yang dilatarbelakangi oleh pemikiran bahawa bidang pertanian tidak akan pernah mati.
Gumilang Farm yang ia bangun kembali merupakan entitas bisnis yang konsen pada konsep urban farming. Gumilang Farm memiliki beberapa core bisnis. Yakni penyedia jasa untuk pelatihan dan konsultasi, serta proses produksi hasil pertanian di bawah naungan Hasil Tani Indonesia dan Sayur Indonesia.
Menurut Teguh, bisnis pertanian sampai kapanpun, selama orang masih memerlukan makan atau masih membutuhkan pangan, akan terus dibutuhkan dan pasarnya akan terus ada.
Teguh merupkaan sosok petani milenials yang membuktikan bahwa menjadi petani bukan hal yang buruk. Ia siap menginspirasi kaum milenial untuk berani bertani. Teguh juga memiliki cita-cita besar yang berupa tumbuhnya semangat di masyarakat untuk membudidayakan pangannya secara mandiri.
Selain menekuni usaha budidaya air tawar, Teguh juga aktif berbagi ilmunya kepada siapapun yang ingin belajar, baik warga sekitar, bahkan dari luar negeri. Bahkan, peserta dari tujuh negara pernah berkunjung ke Indonesia untuk mempelajari teknik bioflok yang Teguh kembangkan untuk dibawa ke negaranya masing-masing.
Selain itu, Teguh juga aktif berbagi ilmunya ke panti asuhan, rumah tahfidz, bahkan saat ini terdapat tiga pesantren yang berada di bawah bimbingannya. Ia memberikan bimbingan itu secara gratis.
Dengan prinsip yang dipegang bahwa menjual apa yang dibudidayakan dan apa yang dimakan, ia juga sedang berusaha untuk memfasilitasi warga sekitar untuk bisa belajar secara gratis demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian. Harapannya seluruh masyarakat terutama anak-anak muda bangga dan tidak lagi malu bercita-cita menjadi seorang petani.
Bukan hal yang mudah dalam mengelola bisnis Gumilang Farm ini. Tentunya Teguh sudah melewati badai didunia bisnis ini. Ia pernah rugi hingga Rp 60 juta. Maka dari itu, ia menanamkan bahwa melakukan bisnis berarti mengelola resiko, termasuk kegagalan dan kerugian.
Ia berpesan, untuk memulai bisnis, kita harus menyiapkan mental yang kuat, jangan cengeng dan manja. Jangan pernah takut memulai, harus diawali dengan niat dan doa karena hasil tidak pernah mengkhianati usaha.(*)