Syamsari Kitta

Bupati 'Satu Rumah Satu Sapi'

Bupati Takalar Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1997 Jurusan/Fakultas : FAPET-S1

Syamsari Kitta; muda, cerdas, bersih dan bersahaja, mungkin itulah kata yang bisa menggambarkan dirinya bagi yang pertama kali mengenalnya. Ia lahir pada 24 September 1974 di Campagaya, Takalar. Menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1997 membuatnya sangat paham apa dan bagaimana solusi terhadap permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para pelaku utama pertanian: petani, nelayan, peternak.

Suami dari Irma Andriani ini meraih gelar master dalam bidang Manajemen dari Universitas Hasanuddin pada tahun 2004. Selain itu, politisi yang juga Bupati Terpilih Pilkada Takalar 2017 ini kaya dengan pengalaman organisasi dan mengurus orang banyak.

Selain pernah menjadi anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ia juga tergabung dalam berbagai organsiasai seperti Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia Sulawesi Selatan, Dewan Penasehat Badan Komunikasi Remaja Masjid Indonesia (BPKRMI) Sulawesi Selatan, serta Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sulawesi Selatan. Syamsari juga termasuk mahasiswa yang aktif di kampus IPB.

Ia tercatat pernah menjadi Ketua Senat Fakultas Peternakan IPB periode 1996-1997 dan pengurus Ikatan Senat Mahasiswa Peternakan Indonesia (ISMAPETI) tahun 1995-1997. Ini menandakan beliau telah bergelut sebagai aktivis semenjak masih berstatus mahasiswa.

Jadikan Takalar Lumbung Jagung dan Sapi Nasional

Sesuai janjinya saat kampanye Pilkada Takalar 2017, ia mencanangkan Kabupaten Takalar sebagai lumbung jagung dan sapi nasional. Salah satu program untuk mewujudkan keinginannya adalah program satu ekor sapi untuk setiap kepala keluarga. Syamsari pun bersyukur, program gagasannya didukung penuh oleh Pemerintah.

Ia mengungkapkan jika Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan bibit jagung untuk lahan seluas 1000 hektar hingga memberikan sapi indukan. Program ini mulai berjalan di awal tahun 2018.(red/*)

Tinggalkan Komentar