Jala Ipam, Inovasi untuk Tekan Impor Kentang
Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi (PPSHB) IPB University yang dipimpin Prof. Dr. Ir. Suharsono, DEA telah menghasilkan varietas kentang yang cocok sebagai bahan baku french fries (kentang goreng). Mudah dipotong tipis, tahan lama, serta tidak mudah gosong jika digoreng adalah sifat kentang yang disukai industri french fries.
Selama ini, french fries mengandalkan pada kentang varietas Atlantis yang harus diimpor, maka ke depan kita berharap kentang temuan peneliti IPB-lah yang akan banyak menghiasi restoran penyedia french fries.
Prof. Suharsono menyebut, kentang temuannya dinamai Jala Ipam. Kentang itu mulai dipasarkan dalam skala besar sejak 2014 lalu. Di Indonesia, kata dia, varietas kentang yang banyak ditanam petani adalah Granola yang lebih cocok diolah untuk sayur atau perkedel. Jadi Jala Ipam merupakan jenis baru dan pertama kali ada di Indonesia.
Jala Ipam memiliki umbi lonjong, warna kulit kuning, corak kulit menjala (jaring), warna daging umbi putih, kandungan pati tinggi, dan kandungan gulanya rendah. Produktivitasnya pun cukup tinggi.
Alumni IPB University itu mengatakan, target di tahun pertama pada saat itu, pihaknya bisa memproduksi 40 ton perbulan untuk memenuhi pesanan hotel, restoran, dan catering saja, belum memasok ke swalayan. Tingginya peluang pasar kentang jenis ini menguatkan tekad para peneliti PPSHB untuk terus meningkatkan teknik budidaya agar tercapai produktivitas yang lebih tinggi lagi. Mengapa dinamakan Jala Ipam, Prof. Suharsono menjelaskan, karena diambil dari corak kulit yang berbentuk seperti jala atau jaring. I-nya ambil dari nama depan IPB, sementara Pam diambil dari nama perusahaan mitra kerjasama yaitu PT Amanah.(*)