Menteri LHK, Tokoh Kemerdekaan Konservasi Indonesia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1979 Jurusan/Fakultas : FAHUTAN-S1
Tahun 2014 menjadi tonggak sejarah bagi perempuan asal Betawi, 28 Agustus 1956 ini. Pasalnya, namanya ada dalam salah satu daftar Menteri Kabinet Kerja Pressiden Jokowi-JK sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Sebelum menjabat sebagai menteri, Siti Nurbaya adalah kader sekaligus Ketua DPP Partai Nasdem.
Lulusan Sarjana Fakultas Kehutanan Institur Pertanian Bogor (IPB) tahun 1979 ini memulai karir birokrasinya sebagai Kasubid Analisis Statistik Bapedda Lampung di tahun 1981. Ia juga pernah menduduki jabatan Kasi Penelitian Fisik Bapedda, Kasi Pengairan Bapedda, Kasi Tata Ruang Bapedda, Kabid Penelitian Bappeda, Kabid Prasarana Fisik Bappeda, dan Wakil Ketua Bappeda Tk.I Lampung.
Di tahun 2001, ia menjabat posisi strategis sebagai Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewn Komisaris PUSRI (2011-sekarang) dan Sekjen DPD RI (2006- 2013).
Penunjukkan dirinya sebagai Menteri LHK adalah langkah tepat, rekam jejak pendidikan dan kualitasnya menjadi alasan logis. Lepas dari IPB, Siti Nurbaya meneruskan pendidikan S2 International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda, dan lulus tahun 1988.
Bahkan, beberapa tahun setelahnya beliau juga melanjutkan pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor yang berkolaborasi dengan Siegen University, Jerman. Pengalaman dan kapasitasnya terbukti mampu membawa Kementerian LHK menjadi kementerian yang diperhitungkan. Di tahun 2014, dirinya mengeluarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. 48 tahun 2014 dan Peraturan Menteri LHK No. 18 tahun 2015 dengan dibentuknya Sub Direktorat Pemulihan Ekosistem Kawasan Konservasi sebagai gagasan dan landasan konservasi alam.
Langkahnya itu bahkan dinilai oleh Prof. Dr. Sambas Basuni, Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Siti Nurbaya layak dianugerahi sebagai “Tokoh Kemerdekaan Konservasi Indonesiaâ€. Selain berkecimpung di pemerintahan, Siti Nurbaya tercatat aktif sebagai pengajar di Sekolah Pascasarjana Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Ia juga aktif melakukan penelitian dan advokasi melalui HA-PSL IPB, IKAL, L-29 LSM IPB, LSM Paradigma Indonesia dan LSM Paradigma Wasantara. Sukses karirnya semakin terbukti dengan berbagai penghargaan yang pernah diraihnya. Tahun 2011, Siti Nurbaya menerima Penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Penghargaan Pemimpin Pancasila dari Yayasan Indonesia Satu. Ia juga menjadi salah satu wanita yang pernah masuk daftar 99 Most Powerfull Women dari Majalah Globe Asia tahun 2008-2010. Di tahun yang sama, ia juga dinobatkan sebagai 100 Perempuan Terinspiratif majalah Kartini.