Birokrat Sukses Bermental Petarung
Stafsus Menteri BUMN 2014-2016 Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1985 Jurusan/Fakultas : TIN/FATETA-S1
Dr. Muhammad Said Didu lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan, 2 Mei 1962. Alumni lulusan S1 dari jurusan teknik industri tahun 1985 ini menyelesaikan jenjang sarjana strata 1 hingga strata 3 di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Karirnya di bidang birokrasi, politik, dan organisasi tidak diragukan lagi, ia pernah mengemban jabatan sebagai staf khusus menteri ESDM, dan Sekjen Kementerian BUMN. Lulus S1 IPB tahun 1985, ia memulai karir di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Karir di birokrasi ditempuh secara berjenjang mulai dari pimpinan proyek, pejabat eselon III, pejabat eselon II, dan menjadi pejabat eselon I pada umur 43 tahun. Said Didu dikenal sebagai perancang utama perundangan-undangan yang terkait dengan pembenahan birokrasi di kementerian BUMN dan pernah dipercaya untuk menjadi komisaris utama beberapa BUMN.
Karir politiknya, ia pernah menjadi anggota MPR periode 1997-1999. Said Didu juga tercatat memiliki pengalaman memegang pucuk pimpinan organisasi nasional, yakni Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat, dan tentunya Ketua Umum Himpunan Alumni IPB periode 2008-2013.
Kemampuan Bertarung Yang Tinggi
“Selama menjadi mahasiswa IPB, ketatnya persaingan dan tuntutan akademis yang tinggi melatih mahasiswa untuk memiliki daya tarung dan kemampuan individual yang tinggi dan itu melekat menjadi karakter. Ditambah lagi dengan ilmu dasar dan ilmu kemasyarakatan yang kuat membuat alumni IPB mampu unggul di semua bidang pekerjaan, terlebih lagi di pertanian,†ujar sosok yang yang aktif menulis baik di media massa ataupun media sosial itu.
Modal dasar Alumni IPB
aid Didu menyampaikan pesan khusus kepada para alumni IPB junior, agar setiap alumni IPB harus memiliki minimalnya 5 dasar sebagai modal dalam ke hidupan setelah selesai mengecap pendidikan tinggi di Kampus IPB.
Pertama, alumni harus menanamkan nilai hebat dan berprinsip selalu menjadi nomor satu dalam dirinya. Menurutnya, itulah modal dasar utama yang harus tertanam di diri mahasiswa hingga alumni. Kedua, setiap alumni harus ingat pentingnya persaingan untuk menunjukan kualitas kita. Ketiga, jangan pernah menikmati sebuah jabatan apapun itu.
Menikmati jabatan akan membuat kita mencintai jabatan, yang akhirnya dapat menjerumuskan kita melakukan hal macam-macam untuk mempertahankan jabatan itu. Keempat, Said Didu meminta agar tiap Alumni IPB mampu membangun kompetensi, integritas, sikap struggle, jaringan, dan kecepatan. Dan kelima, bahwa alumni IPB harus menjadi pribadi orang yang pintar dan jujur.