RUBI, Inovasi Minuman Pencegah Kanker Kolorektal

MAHASISWA IPB University yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) telah mengembangkan sebuah produk inovatif berupa minuman serbuk yang menggunakan rumput laut Sargassum sp. dan ubi jalar ungu sebagai bahan utamanya, dengan tujuan sebagai pencegah kanker kolorektal.

Proyek ini dilaksanakan selama periode Juli hingga September 2021. Inovasi produk yang diberi nama RUBI ini mencerminkan perhatian tim terhadap tingginya angka kasus kanker kolorektal dan rendahnya pemahaman mengenai penyakit ini di Indonesia.

Kanker kolorektal diyakini memiliki hubungan erat dengan kebiasaan makan masyarakat yang cenderung tinggi lemak dan rendah serat.

Chandabalo, Ketua Tim RUBI, menyebutkan bahwa perpaduan dari Sargassum sp. dan ubi jalar ungu dapat mengurangi risiko terkena kanker kolorektal.

Kedua bahan baku tersebut dianggap unggul karena tingginya kandungan serat, aktivitas antioksidan yang kuat, serta kandungan antosianin dan fukoidan.

Beberapa penelitian sudah mengkaji efek sitotoksik Sargassum sp. terhadap sel HCT-116 yang merupakan penyebab kanker kolon. Senyawa yang terkandung menunjukkan efek sitotoksik terhadap sel kolorektal Caco-2.

Penelitian secara in vivo juga sudah menunjukkan efek antikanker kolorektal dari Sargassum sp. Rumput laut ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat sehingga dapat bermanfaat penting untuk menangkal radikal bebas.

Minuman serbuk memiliki keunggulan, yaitu lebih mudah dari segi penyimpanan, distribusi, dan pemasaran ke seluruh Indonesia. Umur simpan minuman berbasis serbuk juga cukup panjang, yaitu mencapai 18 bulan.

Bahan baku rumput laut Sargassum sp. Sudah tersedia secara luas di sebagian besar perairan Indonesia, seperti Pantai Selatan Pulau Jawa, Selat Sunda, Pulau Seribu, Perairan Karimunjawa, Perairan Batam, dan berbagai daerah perairan lainnya.

“Pemanfaatan rumput laut ini, khususnya di Indonesia, masih sangat rendah dan belum optimal sehingga perlu adanya diversifikasi secara berkelanjutan," ungkap Prof. Nurjanah, MS selaku dosen pendamping dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University.

Nurjanah menambahkan, salah satunya dengan mengolah menjadi minuman serbuk yang tinggi serat, mengandung berbagai senyawa bioaktif, vitamin, dan mineral.

Total produksi ubi jalar ungu di Indonesia juga tergolong sangat tinggi, yaitu mencapai 1.806.339 ton pada tahun 2019 yang menempati urutan keenam di dunia.

Selain dari segi kandungan senyawa bioaktif dalam bahan baku yang memiliki khasiat kesehatan, tentunya dari segi sosial, kegiatan ini dapat membantu meningkatkan omset para petani lokal dan meningkatkan pemanfaatan bahan baku Sargassum sp. maupun ubi jalar ungu di Indonesia.

“Pemanfaatan bahan baku lokal seperti rumput laut Sargassum sp. dan ubi jalar ungu ini, Kami harapkan bisa mengangkat petani lokal dan membuktikan bahwa bahan baku lokal juga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomi,” ungkap Zafira, salah satu anggota Tim RUBI.

Produk RUBI disajikan dalam kemasan standing pouch dengan berat bersih 50 g untuk 10 kali konsumsi. Harga jual produk cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp12.000,-. *

Tinggalkan Komentar