Dirikan DayaLima di Usia Muda
Dr. Ir. Rozan Anwar, MBA, MSn., pria kelahiran 21 Agustus 1965, merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Dengan pembawaan sifat rendah hati, Rozan berhasil menapaki karir yang cemerlang. Lulusan IPB University ini sukses berkiprah di dunia bisnis serta menjadi Founder DayaLima.
Untuk mencapai posisi sekarang, tentu bukan perkara mudah. Ia mengaku, buku merupakan salah satu pendukung kesuksesannya saat ini. Ya, Rozan mengang sangat gemar membaca buku. Menurutnya, dengan membaca buku seolah-olah kita berimajinasi dan terlibat aktif di dalam buku tersebut, dan dengan membaca buku dapat membantunya mengurangi risiko stres dalam kondisi apapun.
Karena menjadi murid terbaik saat di SMA, Rozan mendapat surat undangan dari IPB University jurusan Perikanan. Perjalanannya di bangku kuliah tidak selalu berjalan mulus. Itu sebabnya, ia berpikir untuk menjalankan sebuah bisnis.
Dia melanjutkan pendidikan S2 pada tahun 1990 di University of Colorado Denver, Amerika Serikat. Pada saat itu, Rozan mendapatkan kesempatan dalam pertukaran pelajar dan mengambil program studi MBA (Master of Bussiner Administration). Program ini dijalaninya dengan singkat, yaitu hanya 18 bulan. Selain mengambil gelar masternya di Amerika Serikat, ia juga menggambil gelar masternya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan mendapatkan gelar M.Sn.
Setelah menyelesaikan masa studinya, ia kembali ke Indonesia dan memulai karir sebagai sales di Development Dimensional International (DDI). Sejak tahun 1995 hingga 1998, ia diganjar penghargaan “Best Sales Employeeâ€.
Perjalanannya menjadi Founder Dayalima ini dilatarbelakangi dengan hengkaknya perusahaan DDI dari Indonesia. Ia memutuskan untuk memulai bisnis dengan beberapa kawannya dari DDI. Singkat cerita, ketika pertama kali ia mendirikan PT Daya Lima Family, ia bisa membeli kantor Daya Dimensi Global di Singapura dan di Sydney, Australia.
Saat mengembangkan bisnis serta perjalanan karirnya, Rozan dikenal sebagai seseorang yang gemar bekerja keras, belajar, dan selalu melakukan yang terbaik walaupun ada berbagai rintangan yang harus ia lalui.
Selain menjadi pebisnis, pada tahun 2000 hingga 2019, Rozan pernah menjadi Ketua dari Yayasan Indonesia Lebih baik. Ia juga menjadi dosen paruh waktu di Universitas Indonesia sejak 2003 hingga 2019. Dan saat ini ia menempati posisi sebagai  Co Founder Commisioner Dayalima Abisatya, serta sebagai Commisioner Daya Qarsa.(*)
Seorang pembaca setia yang sering menghadiri berbagai konferensi dan kesempatan belajar di seluruh dunia. Membahas buku adalah hobi utamanya. Ia kini aktif terlibat dan turut memprakarsai Gerakan Kebaikan yang bertujuan untuk menyebarkan kebaikan di Indonesia dan dunia.
Selain menjadi pebisnis, pada tahun 2000 hingga 2019, Rozan pernah menjadi Ketua dari Yayasan Indonesia Lebih Baik. Ia juga menjadi dosen paruh waktu di Universitas Indonesia sejak 2003 hingga 2019.
Rozan mengambil peran aktif sebagai penasihat untuk bisnis kelompok yang sedang berkembang yaitu; Klob.id, platform yang fokus dalam pengembangan pemuda, Daya Qarsa yang fokus untuk konsultasi manajemen strategis, serta SODARA yang berfokus pada inisiatif gerakan kebaikan.
Pendiri DayaLima ini telah menjadi People Strategist selama lebih dari 25 tahun. Keahlian utamanya adalah dalam pengembangan bisnis, fasilitator transformasi kepemimpinan berbasis nilai, dosen universitas, public speaking, pelatih dan mentor eksekutif, serta sebagai penasihat strategis untuk banyak organisasi terkemuka seperti BUMN, perusahaan multinasional, POE, organisasi Pemerintah, dan juga LSM.
Semangatnya dalam menciptakan dampak bagi masyarakat ditunjukkan dengan berbagai hal, diantaranya tahun 2000 mendirikan Yayasan Indonesia Lebih Baik (Better Indonesia Foundation) untuk mewadahi kecintaannya di bidang social purpose initiative, advokasi orang-orang difabel di tempat kerja dengan membentuk Klobility, serta dalam bidang seni dan budaya. Kecintaan pada seni membuatnya terlibat dalam beberapa produksi, terutama di bidang seni pertunjukan.
Rozan juga bergabung dengan program fellowship bersama dengan “Akademi Mr Richard Barrett†untuk mendukung program barunya yang berinisiatif dalam mempromosikan gerakan transformasi berbasis nilai yang disebut sebagai Nenilai (Penilaian Nilai Negara) serta Inisiatif Kesadaran Kemanusiaan.
Ia pun aktif sebagai Fasilitator Transformasi Kepemimpinan berbasis nilai, Anggota Dewan Aktif dalam Piagam Welas Asih, dan ikut serta dalam menyelenggarakan pertemuan anggota V20 untuk G20 di Indonesia 2022. Saat ini, ia menempati posisi sebagai Co Founder Commisioner Dayalima Abisatya, serta Commisioner Daya Qarsa.(*)