Visioner di Balik Pengelolaan Risiko Iklim Global
Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.S., merupakan sosok ilmuwan dan praktisi terkemuka yang mendorong transformasi dalam pengelolaan risiko iklim global.
Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Riset Internasional Lingkungan dan Perubahan Iklim IPB, Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Peluang dan Risiko Iklim Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik atau Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific (CCROM-SEAP) di Institut Pertanian Bogor (IPB) dari 2008 hingga tahun 2022.
Ia berhasil memadukan keahlian akademik, kepemimpinan strategis, dan visi jangka panjang untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim. Namanya dikenal di kancah internasional sebagai salah satu penerima Nobel Perdamaian 2007 melalui kontribusinya pada Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Meraih gelar PhD dalam bidang Pertanian dengan fokus riset pada Manajemen Risiko Iklim di Departemen Ilmu Tanaman, University of Sydney, Australia (1991–1994). Sebelumnya, menyelesaikan pendidikan Master of Agriculture (MAgr) dalam Ilmu Tanaman di University of Sydney (1989–1991) serta Master of Science (MSc) dalam Agroklimatologi di IPB, Indonesia (1986–1988). Gelar sarjana diperoleh dalam bidang Agrometeorologi di IPB (1979–1983).
Pada 2007, Rizaldi Boer turut mengukir sejarah sebagai bagian tim IPCC yang meraih Nobel Perdamaian. Penghargaan ini mengakui upaya kolektif dalam menyebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim dan strategi mitigasinya. Di tingkat nasional, dedikasinya di dunia akademik diakui melalui penghargaan dosen berprestasi luar biasa pada 2008.
Memiliki pengalaman internasional yang luas, Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.S. telah berkiprah di berbagai negara, termasuk Indonesia, Kamboja, Selandia Baru, Irlandia, Thailand, Filipina, Australia, Ukraina, India, dan Brasil. Pengalaman tersebut memberikan wawasan mendalam mengenai tantangan serta peluang yang dihadapi negara-negara di Asia Tenggara dan Pasifik dalam menangani perubahan iklim.
Selain itu, memiliki pemahaman yang mendalam mengenai pentingnya pengelolaan sektor pertanian berkelanjutan dalam merespons dampak perubahan iklim.
Sebagai peneliti produktif, Rizaldi konsisten menghasilkan publikasi yang mendorong diskusi global. Salah satu karyanya yang terbaru, artikel berjudul “The AFOLU Sector’s Role in National Decarbonization: a comparative analysis of low-GHG development pathways in Brazil, India, and Indonesia” (Climate Policy, 2024).
Sejak memimpin CCROM-SEAP, Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.S. memimpin berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mengurangi risiko perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana alam.
Pusat yang dipimpinnya berfokus pada pengembangan strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta penciptaan peluang untuk pembangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik.
Kisah Prof. Dr. Ir. Rizaldi Boer, M.S., membuktikan bahwa ilmuwan Indonesia mampu memimpin inisiatif global. Dengan ketekunan, integritas akademik, dan komitmen pada keadilan iklim, Rizaldi terus menginspirasi generasi penerus untuk menjadikan sains sebagai alat perubahan.
Jejaknya mengingatkan kita bahwa masa depan bumi tidak hanya ditentukan oleh kebijakan besar, namun juga oleh dedikasi individu yang konsisten menyalakan obor pengetahuan.