Pembuka Jalan Pengetahuan, Penyeimbang Lingkungan Berkelanjutan
PELESTARIAN keanekaragaman hayati, keseimbangan ekosistem, perbaikan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan komunitas hingga kolaborasi pemangku kepentingan sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan atau pemanfaatan lingkungan.
Singkatnya, sebuah program diperlukan agar berfokus pada keseimbangan antara pengembangan masyarakat dan perlindungan lingkungan.
Kajian dan Pengembangan Program Community Development and Biodiversity merujuk pada proses mempelajari dan mengembangkan program-program yang bertujuan untuk melibatkan komunitas dalam upaya pelestarian biodiversitas dan pengembangan berkelanjutan.
Itu sebabnya kajian dalam konteks ini perlu melibatkan analisis mendalam terhadap keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat di suatu daerah.
Salah satu tenaga ahli yang dimiliki Indonesia dengan rekam jejak yang matang dalam kajian itu adalah Rizal Razak.
Sosok yang memiliki dedikasi tinggi ini memang selalu bersemangat memberikan sumbangsih terbaik bagi masyarakat dalam memecahkan masalah lingkungan.
"Saya berusaha membantu menciptakan solusi yang berkelanjutan dan menguntungkan bagi semua pihak," ujarnya.
Pria kelahiran Buton Sulawesi Tenggara, pada Desember 1981 ini memang memiliki pengalaman panjang dan keahlian dalam melakukan kajian pengembangan Program Pengembangan Masyarakat dan Keanekaragaman Hayati.
Lulusan Progam Sarjana Pertanian (S1) Jurusan Sosial Ekonomi, Program Studi Komunikasi Pengembangan Masyarakat 2016 - 2019 juga memiliki keahlian sebagai Trainer Workshop dan ahli dalam Pengelolaan Lingkungan dan Pengelolaan Dampak Oil Spill.
"Saya bersyukur, melalui keahlian itu artinya membuka jalan bagi saya untuk berbagi pengetahuan dan membantu masyarakat dalam memecahkan masalah lingkungan dan komunitas," ungkap pria yang meraih gelar Sarjana dari Sosial-Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB University pada 2005.
Rizal melanjutkan pendidikan Program Magister Sains (S2) di Jurusan Sosiologi Pedesaan IPB University pada 2007 hingga 2011. Ia lalu melanjutkan Magister Lingkungan di Manajemen Lingkungan di Universitas Pakuan Bogor pada 2016 dan menyelesaikan gelarnya pada 2019.
Saat ini Rizal menjabat sebagai Direktur Utama PT. Lafirza Econex Konsultan.
Akrab disebut Lafirza, perusahaan yang dirintisnya ini adalah konsultan yang memberikan pelayanan jasa penelitian, pengembangan sistem, pendampingan pelaksanaan sistem, penyusunan dokumen dan pengembangan/pelatihan sumberdaya manusia di bidang lingkungan, sosial-ekonomi dan informasi teknologi.
Sebelum Lafirza berdiri di tahun 2014, individu-individu dalam direksi Lafirza adalah konsultan indipenden yang ahli di bidangnya masing-masing.
Sejak 2005 sampai 2014, para direksi telah memetakan kebutuhan masyarakat, pemerintah dan perusahaan yang semakin meningkat dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Berbagai standar manajemen pengelolaan lingkungan yang berstandar internasional seperti ISO 14001 dan ISO 50001, serta yang berstandar nasional seperti PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dipandang oleh direksi sebagai usaha untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
"Pandangan inilah yang mendorong direksi Lafirza untuk membentuk PT Lafirza Econex Konsultan. Lafirza hadir sebagai salah satu stakeholder dalam aktor pembangunan berkelanjutan," tutur Rizal.
Rizal juga merupakan pendiri sekaligus pembina dari Yayasan Bumi Eka Lestari. Ia juga aktif sebagai Anggota Dewan Pengawas Yayasan Sajogyo Inti Utama.
Pria yang peduli pada almamaternya ini, juga diamanahkan sebagai Wakil Bendahara I Himpunan Alumni (HA) IPB University periode 2021-2025. *