Rinekso Soekmadi

Dosen yang Cemerlang di Almamater

Dekan Fahutan IPB Alumni IPB Angkatan : Lulus 1987 Jurusan/Fakultas : KSHE/FAHUTAN-S1

Rinekso yang lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 22 Juni 1964, merupakan lulusan Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB tahun 1987. Dia meraih gelar Master dan Doktor dari Georg-August Universität Göttingen Jerman.

Saat berada di Jerman, Rinekso pernah diamanahkan sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Göttingen tahun 2001.

Begitu kembali berada di Tanah Air, karier Rinekso terus mengalir, terutama di bidang perguruan tinggi. Tahun 2002-2008, Rinekso dipilih menjadi Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB. Rinekso juga pernah tercatat sebagai Ketua Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan se-Indonesia (FOReTIKA).

Rinekso kemudian menjadi Direktur Kerjasama dan Program Internasional IPB tahun 2008-2013. Saat menjabat tersebut, Rinekso berhasil mewujudkan tiga gagasan utama yakni pengembangan kegiatan AGRISYMPHONI, sebuah kegiatan yang menampilkan berbagai budaya nusantara, menjembatani bantuan pengurusan dokumen internasional bagi staf pengajar/tenaga kependidikan yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri dan meletakkan landasan yang kuat bagi sistem pembinaan minat, bakat dan penalaran mahasiswa.

Jejak kecemerlangan karier Rinekso semakin moncer di lingkungan IPB. Posisi Direktur Kemahasiswaan IPB pernah diemban Rinekso tahun 2013-2015. Disana, Rinekso menginisiasi pembentukan satu sub direktorat yang menangani mobilitas internasional untuk mahasiswa agar meningkatkan internasionalisasi IPB dari persepektif kemahasiswaan.

Kini, Rinekso dipercaya sebagai Dekan Fakultas Kehutanan IPB sejak terpilih tahun 2015 lalu. Rinekso juga teruji kiprahnya sebagai peneliti bidang konservasi dan manajemen kawasan.

Rinekso juga menjadi anggota Penyusun Rencana Kehutanan Nasional dan Rencana Makro Pemanfaatan Hutan oleh Badan Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan. Selain itu, Rinekso beberapa kali diminta sebagai tim monitoring dan evaluasi proyek kerjasama Indonesia–Jerman.

Sosok yang saat ini memegang beberapa mata kuliah: Konservasi Sumberdaya Alam Hayati, Manajemen Kawasan Konservasi, Kebijakan dan Kelembagaan Konservasi pada program Sarjana IPB dan Universitas Winayamukti ini memiliki prinsip perubahan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin.

Tinggalkan Komentar