Ridwan Herdian

Potensi Besar Dunia Peternakan Untuk Generasi Muda

Membangun bisnis dari awal hingga menjadi perusahaan yang berdaya saing tinggi di industri peternakan bukanlah perjalanan yang mudah.

Ridwan Herdian, alumni Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 46 ini telah membuktikan bahwa visi besar, kerja keras, dan konsistensi dapat membawa perubahan nyata dalam sektor peternakan Indonesia. Sebagai Direktur Utama PT. Tripta Abyapta Sentosa (Bens Farm), ia terus mendorong inovasi dan kolaborasi dalam industri peternakan domba.

Kecintaan terhadap dunia peternakan tumbuh sejak masa kuliah. Ridwan aktif memperdalam wawasan dengan belajar langsung dari para senior yang telah sukses di bidang ini.

Ia bahkan terlibat langsung dalam usaha peternakan mereka, sebuah langkah yang membantunya memahami lebih dalam tentang industri ini sekaligus memperluas relasi bisnis.

Pada tahun 2013, setelah lulus dari IPB, Ridwan mendirikan usaha peternakan domba bernama Bens Farm di Sukaraja, Kabupaten Bogor, bersama beberapa alumni IPB lainnya.

Awalnya, Bens Farm fokus pada jual beli dan budidaya domba. Seiring berjalannya waktu, bisnis ini berkembang ke berbagai lini, termasuk pemotongan domba, pengolahan hasil turunan domba, serta program kemitraan dengan peternak lain.

Melihat potensi besar dalam industri ini, pada Februari 2021, Bens Farm resmi menjadi badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama PT. Tripta Abyapta Sentosa.

Transformasi ini membuka peluang lebih luas bagi perusahaan untuk mengembangkan sistem peternakan yang lebih terintegrasi dengan sektor pertanian dan perikanan, serta menerapkan manajemen berbasis Good Farming Practice yang menjamin produk hewani yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Ekspansi bisnis Bens Farm tidak hanya terbatas pada produksi dan distribusi, ia juga memperluas kemitraan dengan peternak lokal. Ridwan meyakini bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama sesama alumni IPB, akan memperkuat ekosistem peternakan nasional.

Seiring pertumbuhan usaha, tantangan pun muncul, salah satunya adalah menurunnya populasi domba yang menyebabkan lonjakan harga. Situasi ini justru dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis ke sektor pembibitan.

Ridwan kemudian mendirikan CV. Wasesa Indo Sentosa, perusahaan kedua yang berfokus pada pembibitan, pengadaan bibit, dan kemitraan. Perusahaan ini juga mendukung program pembibitan dari Kementerian Pertanian, menjadi bagian dari solusi atas tantangan industri peternakan.

Dedikasi di bidang peternakan membawa Ridwan pada peran strategis di tingkat nasional. Pada tahun 2024, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (ASPAQIN) periode 2024-2028.

Posisi ini semakin memperkuat komitmennya dalam membangun industri peternakan yang lebih profesional dan berkelanjutan, terutama dalam sektor aqiqah dan pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat.
Ridwan percaya bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri peternakan dan pertanian.

Dengan inovasi, semangat kewirausahaan, serta pemanfaatan teknologi, sektor ini dapat menjadi peluang emas bagi anak muda untuk berkarya sekaligus berkontribusi dalam ekonomi nasional.

 

Tinggalkan Komentar