Nahkoda yang Selalu Berjaya
BELUM lama ini PT Tempo Inti Media Tbk. mengumumkan Paul Tehusijarana sebagai Komisaris Independen yang baru. Direktur keuangan Jawa Pos ini juga merupakan mantan Presiden Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol periode 2016-2019.
Pemilik nama lengkap Cornelis Paul Tehusijarana ini juga sempat menjabat sebagai Managing Director and Chief Financial Office PT Mandiri Sekuritas pada 2012 sampai 2016.
Paul menyelesaikan studi masternya di University of Southern California jurusan Bisnis Administrasi pada 1998. Pada 1999 sampai 2011, ia sempat menduduki posisi Senior Vice President and Group Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Menyelesaikan gelar sarjana di program studi Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University 1980-1984 dan Master of Business Administration (MBA) di University of Southern California tahun 1996-1998.
Paul memulai karir di PT Bank Mandiri selama 12 tahun (1999-2011) dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice Presiden (SPV), PT Mandiri Sekuritas selama 5 tahun (2011-2016) dengan jabatan terakhir sebagai Chief Financial Officer.
Di Bank Mandiri Paul Tehusijarana sempat menerima penghargaan dari Majalah The Asset di Hongkong pada 2011. Saat itu, Paul mewakili Bank Mandiri menerima penghargaan atas tiga kategori, yakni penyedia jasa trade finance domestik terbaik di Indonesia, Best Domestic Transaction Bank di Indonesia, dan Best Domestic Cash Management Bank di Indonesia.
Nama Paul semakin ternama ketika menjabat sebagai Direktur Utama di PT Pembangunan Jaya Ancol selama 3 tahun pada 2016 hingga 2019.
Di tangan Paul, sejumlah bisnis properti yang dimiliki perseroan selama ini dikembangkan dengan sistem kerja sama operasional atau KSO.
Kawasan Ancol seluas 56 hektare kemudain ditata ulang. Selain itu, Paul menyebutkan bahwa Ancol akan merambah bisnis food and beverages guna menjawab kebutuhan para wisatawan.
"Dan ke depannya kami coba event juga. Kita ingin Ancol menjadi tempat event yang besar,” tuturnya.
Proyek tata ulang Ancol pada tahap pertama akan mengembangkan kawasan 40 hektare terlebih dahulu di mana pengembangan kawasan tersebut dibagi kembali menjadi beberapa fase pembangunan.
“Di (lahan) existing Ancol yang di tengah sekitar 40 hektare dan di Karnaval ada sekitar 16 hektare itu yang akan kami kembangkan. Nanti kami tata ulang Pasar Seni dimana dan lain-lain, itu kami atur lagi,” ujar Paul.
Bagi Paul, proyek tata ulang Ancol adalah sebagai salah satu strategi Jaya Ancol untuk mengembalikan reputasi Ancol yang kian meredup.
Tak hanya itu, Paul juga mendampingi berdirinya Koperasi Sejahtera Makmur Mandiri untuk warga sekitar Ancol.
Koperasi itu sendiri adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pembangunan Jaya Ancol yang berkolaborasi dengan Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector (CECT) Trisakti.
“Koperasi ini juga berdampak pada pengaturan pembagian kawasan berdagang yang juga menghitung komposisi. Setelah coba didekati dengan berbagai pola, koperasi reseller diyakini menjadi solusi terbaik untuk menjalin hubungan dengan para pedagang,” kata Paul Tehusijarana.
Pihaknya juga membuka Sekolah Rakyat Ancol hingga membuat program kedai gizi balita dan pembuatan sabun ramah lingkungan agar masyarakat berdaya.
Dirintis sejak tahun 2004, PT Pembangunan Jaya Ancol bekerjasama dengan Yayasan Sekolah Rakyat Indonesia (YSRI) memberikan kesempatan kepada anak putus sekolah dari keluarga kurang beruntung secara ekonomi untuk melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMP.
“Kami berharap dengan adanya program pendidikan Sekolah Rakyat Ancol, dapat berkontribusi dalam dunia pendidikan dan memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi seluruh siswa. Mereka adalah anak-anak kami yang terus kami bina dan kembangkan kompetensinya agar menjadi penerus bangsa,” ujar Paul.
Kepedulian perusahaan Ancol tak hanya disana. Sebagai Direktur Utama, Paul Tehusijarana pernah menerima penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta.
Apresiasi tersebut diberikan atas partisipasi Ancol sebagai Peringkat 1 Perusahaan Pengumpul Bulan Dana PMI Tertinggi di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Ancol berhasil menyetorkan dana kemanusiaan sebesar Rp287 juta pada periode pengumpulan Oktober hingga Desember 2018. Penghargaan ini merupakan yang kedua kalinya diterima Ancol setelah pada tahun lalu juga menerima penghargaan yang sama.
Di Jaya Ancol, Paul Tehusijarana pada 2019 masa jabatannya berakhir. Namun pengembangan wahana baru dan perluasan kawasan pantai, pembangunan kolam renang dan restoran, serta investasi layanan digital terus dilanjutkan.
Saat ini Paul menduduki jabatan Chief Financial Officer di PT Jawa Pos dan juga sebagai Komisaris di PT Jawa Pos Agro yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.
Perusahaan ini memiliki visi menjadi perusahaan agrobisnis yang unggul dan inovatif, yang berkelanjutan dan menguntungkan, yang menguasai bisnis kelapa sawit dari hulu sampai hilir.
Keberhasilannya di berbagai bidang, baik itu di dunia perbankan, area wisata, media hingga agrobisnis selalu membuahkan penghargaan dan harapan. Paul adalah nahkoda yang selalu berjaya di berbagai bahtera bisnis.*