Penguat Pangan Lokal, Penjaga Pangan yang Menyehatkan
DALAM 110 Tokoh Sawit Indonesia versi Majalah Sawit Indonesia pada 2021, beberapa tokoh IPB University masuk dalam lima kategori.
Lima kategori tersebut meliputi Bidang Sumberdaya Manusia dan Pendidikan, Bidang Energi Baru Terbarukan, Bidang Riset Inovasi dan Agronomi, Bidang Sosial, Kemitraan dan Lingkungan, Bidang Tokoh muda dan Inovator.
Peluncuran 110 Tokoh Sawit Indonesia ini baru pertama kali diadakan sepanjang perjalanan industri sawit di tanah air. Tujuannya adalah memberikan penghargaan atas dedikasi berbagai pihak untuk menjadikan kelapa sawit sebagai komoditas strategis dan andalan Indonesia.
Di Bidang Riset Inovasi dan Agronomi diantaranya diraih oleh Prof Nuri Andarwulan.
Dalam penelitiannya, Nuri menjelaskan minyak sawit sangatlah cocok digunakan sebagai bahan baku minyak goreng karena mengandung hampir 50 persen asam lemak jenuh dan hampir 50 persen lemak tidak jenuh.
Selain itu, terdapat pula kandungan omega 9 yang berfungsi untuk membangun dinding sel dan membran sel tubuh.
Nuri adalah salah satu figur terkemuka dari IPB University. Ia merupakan seorang profesor di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University.
Dalam bidangnya, Nuri telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pangan di Indonesia.
Nuri memiliki minat penelitian yang luas, khususnya dalam bidang sifat fisik-kimia bahan pangan, pengembangan produk pangan, dan peningkatan nilai gizi.
Salah satu fokus utama penelitian Nuri adalah pada pangan fungsional. Pangan fungsional adalah pangan yang memiliki manfaat tambahan bagi kesehatan di luar fungsi zat gizi dasarnya.
Nuri berhasil mengidentifikasi potensi berbagai bahan pangan tradisional Indonesia yang kaya akan senyawa bioaktif, seperti umbi-umbian, biji-bijian, rempah-rempah, dan buah-buahan.
Melalui karya-karyanya, Nuri turut berperan dalam meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, memperluas pemahaman tentang pangan fungsional, dan mempromosikan kekayaan bahan pangan lokal Indonesia.
Perempuan kelahiran Blitar pada Juli 1963 ini juga telah mengkaji komponen bioaktif dalam berbagai bahan pangan tradisional Indonesia dan mengembangkan metode ekstraksi yang efisien untuk memperoleh senyawa bioaktif tersebut.
Nuri juga dikenal sebagai pakar yang memberikan pemahaman kepada masyarakat saat ramainya kasus "Chiki Ngebul" atau Cibul.
Nitrogen cair yang digunakan pada produk Cibul sangat berbahaya bila terkonsumsi karena nitrogen tersebut dalam keadaan pada suhu yang sangat rendah.
"Nitrogen cair berupa cairan jernih tidak berasa atau tidak berwarna dengan titik didihnya -195,79 oC," kata Prof. Nuri Andarwulan.
Nuri juga berhasil menjelaskan disinformasi yang viral terkait pernyataan Prof Karin Michels, Guru Besar dari Harvard University, Amerika Serikat yang menyatakan bahwa minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) adalah salah satu makanan terburuk dan layaknya racun murni bagi kesehatan.
Prof Karin menyebutkan bahwa kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa mencapai lebih dari 80 persen, lebih banyak dari lemak babi.
Menurut Karin, asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa juga berbahaya untuk kesehatan jantung karena meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Menanggapi pernyataan tersebut, Nuri menyampaikan bahwa pernyataan itu tidak utuh dan tidak lengkap.
Informasi bahwa minyak kelapa merupakan racun atau toksik, menurutnya, tidak benar. Karena tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan minyak kelapa dengan kandungan lemak jenuh tinggi dapat menyebabkan hal toksik.
“Apabila minyak kelapa dikatakan lebih jahat dari minyak babi maka seharusnya kandungan asam palmitat dan asam stearat-nya lebih dominan. Akan tetapi asam palmitat dan asam stearat yang ada di minyak kelapa ini rendah. Kedua jenis asam lemak tersebut jika dikonsumsi berlebihan akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular," jelas Nuri.
Ia melanjutkan, minyak kelapa disebut mengandung asam lemak jenuh yang dominan adalah pernyataan yang benar. Kandungannya mencapai sekitar 90 persen, akan tetapi kualitas atau profil asam lemaknya berbeda dengan hewani.
"Mayoritas kandungan asam lemak dalam minyak kelapa itu 55 sampai dengan 70 persen merupakan asam lemak rantai sedang yaitu asam laurat, sementara lemak jenuh yang terdapat pada hewani seluruhnya adalah rantai lemak panjang. Asam lemak rantai sedang dimetabolisme dalam tubuh berbeda dan terutama untuk menghasilkan kalori,” jelas Nuri.
Sebagai seorang ilmuwan, Nuri berhasil menjernihkan pengetahuan dan mampu memberikan informasi dengan baik kepada masyarakat.
Selain sebagai seorang peneliti, Nuri juga aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan profesional.
Nuri terlibat dalam pengajaran dan pembimbingan mahasiswa di IPB University, serta menjadi anggota berbagai organisasi ilmiah dan profesi di bidang pangan.
Prof. Nuri Andarwulan memperoleh gelar PhD pada tahun 2000 dalam Ilmu Pangan di IPB University dengan program sandwich untuk penelitiannya di University of Massachusetts, Amherst USA. Dia juga menyelesaikan pelatihan non-gelar di luar negeri dan di dalam negeri.
Setahun setelah lulus sebagai sarjana pada 1986, ia aktif sebagai dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University hingga sekarang.
Nuri saat ini adalah peneliti senior di Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB University.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Direktur SEAFAST, Sekretaris Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University dan Sekretaris Eksekutif pusat.
Ia juga ditunjuk sebagai reviewer proyek peningkatan kualitas pendidikan yang didanai oleh lembaga pendanaan internasional, yaitu TPSDP-ADB (2004-2005), IMHERE-WB (2005-2010). Saat ini aktif sebagai reviewer program hibah kompetisi perguruan tinggi dan anggota Tim PMDSU.
Beberapa penugasan keahlian telah dilakukan Nuri diantaranya sebagai trainer dan peneliti GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition) dan Yayasan Gizi Indonesia Fortifikasi Pangan (KFI); peer-review penilaian risiko bahan tambahan makanan dan pelatih pengawas makanan di Badan Pengawas Obat dan Makanan, Indonesia.
Nuri juga kerap menjadi narasumber diantaranya Survei Konsumsi Pangan Nasional dan Studi Diet Total di Kementerian Kesehatan; dan untuk penilaian risiko bahan kimia ikan dan hasil perikanan di Kementerian Perikanan dan Kelautan.
Nuri juga ditunjuk oleh ASEAN Expert Group on Food Safety Indonesia sebagai anggota Komite Ilmiah ASEAN Risk Assessment Center (ARAC) (2018-2022). Saat ini aktif sebagai Panel Pakar di Indonesia Risk Assessment Center (INARAC).