Nike Akhsaniyati

Dari Kearifan Lokal ke Panggung Internasional

 

Namanya Nike Akhsaniyati Kholisoh, biasa dipanggil Nike atau Nikhol. Alumni IPB University angkatan 32, jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) ini adalah founder Brand Fashion Nikhol yang merupakan singkatan dari nama Nike Kholisah.

Ketertarikannya pada dunia fashion telah mengakar keras dalam jiwa wanita asli Banten ini.Kegemarannya dalam menggambar desain pakaian sejak belia telah mendorongnya untuk memilih hidup sebagai seorang desainer.

Perhatian Nike pada potensi lokal turut menguatkan tekadnya untuk terjun dalam bisnis fashion berkonsep modest fashion. Terlebih ia melihat belum banyak masyarakat Indonesia yang mengenal dengan baik kain khas nusantara, termasuk salah satunya kain khas Baduy.

“Pada dasarnya saya senang sekali dengan hasil-hasil karya yang dibuat oleh para pengrajin.Di situlah akhirnya saya merasa terpanggil untuk mengangkat nilai-nilai luhur kearifan lokal yang ada di daerah Banten,” tutur wanita kelahiran Serang, 6 Agustus 1977 itu.

Karenanya, hubungan Nike dengan para pengrajin terjalin sangat erat. Kedekatan ini pula yang membuat Nike sebagai pemilik Nikhol Fashion dapat dengan mudah mentransfer ide produk yang akan dibuat.

Bersama pengrajin, Nike mengembangkan potensi kain batik dan tenun Baduy. Salah satunya, iaberinovasi memadukan batik, tenun Baduy, dan gaya busana kimono Jepang dalam karya busananya. Lewat kombinasi itu, ia berharap batik dan tenun Indonesia bisa mendunia dan berdaya saing tinggi.

“Bagi saya berkolaborasi itu jauh lebih baik untuk mensinergikan keunggulan yang kita miliki,” ujarnya.

Benar saja.Rancangannya yang khas itu pun berhasil menarik perhatian para pengunjung pameran, yang juga dihadiri pejabat KBRI Malaysia dan para undangan lainnya.Ia pun mulai didaulat sebagai salah satu desainer Indonesia yang khas dan berkelas.

Kreativitas hasil kerja keras Nike dan para mitranya memang terbukti berkualitas dengan diperolehnya berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.Nike tak pernah puas, ia pun terus mengembangkan sayapnya dengan membawa berbagai unsur kearifan lokal ke panggung internasional.

"Sudah waktunya mengangkat dan membawa produk anak bangsa ke kancah internasional, di antaranya mengikuti Indonesia Creative Product Festival di Malaysia dan Festival Indonesia Moskow, Agustus 2019 lalu," ujarnya.

Festival Indonesia berlangsung di taman Krasnaya Presnya yang luasnya 16,5 ha. Setiap acara yang digelar dalam festival tersebut selalu mendapat perhatian dari warga Moskow yang memadati taman.

Dalam gelaran Festival Indonesia di Moskow tersebut, Nike memilih koleksi busana muslim dengan menampilkan kain tenun warisan leluhur yang ditenun para perempuan suku Baduy di pedalaman Banten Selatan.

Kain hasil tenunan asal Baduy yang berbahan tebal dan hangat itu cocok untuk suhu di Moskow yang saat pergelaran berkisar pada 12-15 derajat Celsius.Ia pun menekankan pentingnya menjaga mutu setiap busana agar siapa saja yang memakai pakaian dari perancang Indonesia merasa puas.

"Tenun dan batik bukan sekadar seni kerajinan tangan khas Nusantara. Ragam keindahan motif batik juga telah membawa para desainer Indonesia menjejakkan kakinya di kancah fashion internasional," kata Nikeyang juga menekuni usaha kuliner dengan brand Bakso Jawara di Kota Cilegon.

Nike juga aktif menjadi penggerak berbagai organisasi seperti Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAFS) Kota Cilegon sebagai ketua dan aktif di Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Kota Cilegon sebagai Ketua Bidang Pengembangan UKM Ipemi Kota Cilegon.

Nikhol juga memiliki kepedulian untuk turut mengurangi limbah produksi fashion.Dipresentasikan dalam tenun tangan, koleksi Nikhol ini memiliki konsep zero waste dalam siluet busana yang oversized dalam warna-warna yang bold.

Dengan gaya yang kasual dramatis, kreativitasnya hadir secara mengejutkan melalui koleksi Nikhol dalam Virtual Fashion Show Modest Fashion Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020.

“Indonesia ditargetkan sebagai pusat industri halal global melalui produk fesyen muslim. Saat ini Indonesia merupakan komoditi potensial untuk pasar internasional sehingga diharapkan dapat membangkitkan spirit positif dan optimisme bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha syariah,” jelas Nike.

Sesuai tema yang diusung,karyanya menggaungkan soal gaya hidup berkelanjutan bagi produsen juga konsumen fashion muslim. Para pelaku usaha fashion muslim yang terlibat menampilkan karya yang diarahkan untuk menerapkan konsep sustainable yang bertanggung jawab.

Brand Nikhol hadir di Cilegon, Banten sejak tahun 2015. Sejak merintis, ia mulai rajin mengikuti kegiatan pameran ditingkat lokal maupun international.Ia pun hampir setiap hari giat melakukan promosi di sosmed. Tak hanya promo produk baru, Nike juga rajin mengupload testimoni dan event yang berkaitan dengan usaha dan industri kreatif berkearifan lokal. **

Tinggalkan Komentar