Muhammad Firdaus

 

Pencipta SIKUH Peraih KIN

Muhammad Firdaus lahir di Muara Bungo, Jambi. Alumni IPB angkatan 28 ini merupakan Guru Besar Institut Pertanian Bogor sejak tahun 2013 dan mendapat bintang Saujana Utama, sebuah penghargaan bagi guru besar yang melakukan orasi ilmiah.

Pada tahun 2006 menamatkan Pendidikan doktor Ilmu Ekonomi di University Putra Malaysia. Di tahun 2013 menyampaikan orasi Guru Besar di IPB University dalam bidang Ekonomi.

Selain menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor, saat ini ia juga aktif menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasaran dan Kerjasama Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT).

Kemudian, Ia juga merupakan Tim Ahli World Trade Organization (WTO) Indonesia di bidang pertanian atau disebut juga sebagai Anggota Tim Policy Research Menaker serta Wakil Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten Bogor periode 2011 - 2017.

Sejak tahun 2012 hingga tahun 2016, ia telah memperoleh 6 Anugerah Harta Intelektual Nasional (KIN) dari Direktorat Jenderal Harta Intelektual, Kementerian Hukum dan Copyright Asasi Manusia, serta Republik Indonesia (DJKI Kemenkumham RI )yang diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diberikan atas karyanya berupa perangkat lunak (soft ware) Sistem Informasi Kelayakan Usaha Hortikultura (SIKUH).

SIKUH merupakan suatu sistem informasi yang bisa digunakan untuk membantu petani, penyuluh, atau pengusaha dalam mengembangkan usaha taninya khususnya di bidang hortikultura.

Sistem ini merupakan integrasi dari Prosedur Operasi Baku (POB) atau Satuan Operasional Prosedur (SOP) budidaya komunitas yang sebagian disusun dari Buku SOP keluaran Kementerian Pertanian yang kemudian ditambahkan dengan analisis ekonomi.

Terciptanya SIKUH berawal dari pemikirannya mengenai menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya pertanian dengan langkah-langkah sangat panjang, apakah akan layak secara ekonomi bagi para petani.

Hingga muncul suatu ide untuk membuat analisis usaha tani berdasarkan SOP dan sebagainya, namun jika untuk di-diseminasikan atau disampaikan melalui buku cetak akan mahal harganya sehingga terpikirlah untuk membuat software.

SIKUH pun kemudian dikembangkan selama kurang lebih 3-4 tahun sejak tahun 2009.

Melalui SIKUH pengguna bisa menjalankan simulasi terhadap aspek produktivitas, harga produksi, harga jual hingga mengetahui jumlah keuntungan dengan cara akurat.

SIKUH pun cukup mudah dioperasikan. Yang diperlukan hanya komputer atau ponsel dan koneksi internet.

Selain itu, pengguna SIKUH juga bisa mengetahui setiap tahap SOP budidaya suatu komoditas dengan data serta SOP yang telah divalidasi tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB.

Saat ini SIKUH bukan hanya satu jenis produk hortikultura. Sudah mencapai enam produk yang memiliki copyright cipta, yakni cabai, melon, pisang, pepaya, tomat, dan jeruk.

Muhammad Firdaus aktif berkiprah dalam berbagai kegiatan akademik internasional dan nasional, serta memimpin beberapa organisasi nirlaba.

Untuk periode tahun 2022, antara lain menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Himpunan Alumni IPB; Ketua South East Asian International Trade and Finance Association.

Firdaus pernah berperan sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Hortikultura KADIN Indonesia; Ketua UPZ AL-Hurriyah; Dewan Pengawas LAMEMBA. Ia juga pernah menajdi Tim WTO untuk Isu Pertanian.

Pada 17 Oktober 2022, ia menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di perwakilan Republik Indonesia Kuala Lumpur hingga sekarang. *

Tinggalkan Komentar