Marius Ardu Jelamu

Dedikasi Tiada Henti Bagi Tanah Kelahiran

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 2007 Jurusan/Fakultas : Doktoral Bidang Penyuluhan Pertanian-S3

Akhir tahun 2015, Marius Ardu Jelamu dilantik Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya menjadi Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Manggarai. Sebelumnya ia adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT. Sosok yang lahir di Cancar, Ruteng NTT 15 Agustus 1963 ini adalah pribadi yang menyukai ilmu teologi dan filsafat.

Baginya, tidak ada ilmu yang tidak bisa dipelajari, dan tidak ada disiplin ilmu yang tidak ada hubungannya dengan filsafat. “Bukankah di pertanian ada filsafat pertanian? Kenapa orang NTT menanam jagung, itu ada filsafatnya. Bukankah pertanian di Flores juga dirintis oleh para teolog (para pastor)?” demikian Marius memberi alasan.

Dia pun membuktikan kata-katanya itu ketika dia menyelesaikan studi doktoralnya dibidang Penyuluhan Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007. Dosen-dosen pengujinya bahkan terheran-heran dengan prestasinya.

Marius adalah putra asli Manggarai. Tanggal 6 Oktober 2008 boleh disebut tonggak penting bagi Marius di NTT. Ia dilantik menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB NTT bersama jajaran pengurus oleh Ketua Umum DPP Himpunan Alumni IPB.

Melalui wadah ini, dia bersama sejumlah alumni IPB yang tersebar di NTT ingin menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi daerah yang selalu dicap terbelakang dan miskin ini.

“Selama ini alumni IPB sudah banyak berkiprah di NTT, tapi masih sendirisendiri. Dengan berkumpul dalam satu wadah himpunan alumni, potensi-potensi ini akan menjadi kekuatan yang dahsyat bagi NTT,”

Menurutnya, alumni IPB di berbagai daerah khususnya di NTT harus menjadi agen solusi dan menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan daerah. “Kami mau menjadi think tank alternatif bagi pemerintah daerah,” katanya.

Dia memberi contoh program penanaman jagung yang pernah digelontorkan Pemerintah Propinsi NTT. Menurutnya, program ini sangat bagus karena masyarakat NTT sudah sangat menyatu dengan jagung. Masyarakat tahu bagaimana menanam jagung.

Yang penting dari pemerintah, demikian Marius, menetapkan tujuan program menanam jagung. Kalau hanya untuk konsumsi, maka pemerintah harus tahu berapa kebutuhan konsumsi jagung masyarakat NTT, supaya penanamannya jangan sampai melebihi kebutuhan masyarakat.

Tetapi, kalau orientasinya agroindustri (bisnis), maka pemerintah harus menyediakan pasar dan pengolahan pascapanen. “Kami alumni IPB akan memberikan pikiran dan kajian terhadap program ini.

Kami akan menggelar seminar dengan mendatangkan pakar dan penemu jagung dari IPB. Kami akan bekerja sama dengan praktisi-praktisi industri alumni IPB di Jakarta. Kami juga akan melobi puluhan pejabat penting alumni IPB di Jakarta.

Tinggalkan Komentar