Gabungkan Ilmu Komputer dengan Teknologi Pertanian
Jika berbicara tentang IPB University, pasti sudah tak asing lagi dengan nama Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M. Sc. Ia adalah seorang Guru Besar bidang Teknologi Komputer di IPB University yang berhasil mengawinkan antara ilmu komputer dengan teknologi pertanian.
'Saya harus mengejawantahkan ilmu komputer itu bisa diterapkan di bidang pertanian. Saya mulai dengan pengembangan riset penerapan teknologi komputer yang bisa melakukan penyortiran (sorting) produk pertanian, pengendalian mikrok limat seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya pada rumah tanaman (green house) dan rumah hewan (animal house), serta prediksi dan analisis kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman tertentu di suatu wilayah tertentu,'' ungkap Prof. Kudang.
Pria kelahiran 18 November tahun 1959 ini memang bercita-cita menjadi pengajar sejak duduk di bangku SMP. Melihat sang ayah yang juga seorang dosen, membuatnya berkeinginan pula menjadi dosen. Seperti pepatah bilang “buah jatuh tidak jauh dari pohonnyaâ€, kini ia menjabat sebagai Dosen pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, sekaligus Guru Besar di IPB University.
Sejak kuliah, Prof. Kudang sudah diajak oleh dosen pembimbingnya untuk ikut mengajar. Karena menjadi seorang pengajar adalah passion sekaligus cita-citanya sejak dulu, maka tawaran tersebut ia ambil tanpa berpikir panjang.
''Saya senang mengajar dan menerangkan ilmu. Bahkan terkadang sampai sakit pun tidak terasa dan justru merasa sembuh ketika mengajar. Mudah-mudahan mengajar itu bagian dari sedekah ilmu,†ungkapnya dalam sebuah wawancara di Cyber Center Fateta (CCF) IPB University.
Prof. Kudang memulai pendidikan sarjananya dijurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University dan lulus pada tahun 1979. Setelah itu, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan program Master Ilmu Komputer di University of New Brunswick, Kanada. Pendidikan S3 juga ditempuh di University of New Brunswick bidang Ilmu Komputer yang tentu tidak membahas bidang pertanian.
Setelah menyelesaikan studi dari Kanada tahun 1993, Prof. Kudang sempat khawatir tidak diterima di IPB, karena pada saat itu IPB University belum memiliki program studi Ilmu Komputer.
Namun, nasib berkata lain. Prof. Dr. Ir. H. Sitanala Arsjad menyatakan bahwa ilmu yang dipelajari Prof. Kudang di Kanada diperlukan bagi pengembangan keilmuan di IPB University.
Meskipun begitu, gelar Guru Besar bidang Teknologi Komputer diraihnya di Fateta, IPB University. Prof. Kudang juga mulai mengembangkan hal-hal berkaitan dengan pertanian cerdas (intelligent agriculture) dan pertanian presisi(precision agriculture).
Prof. Kudang mendapat tugas pertamanya sebagai Sekretaris Departemen Teknik Pertanian dan dilanjutkan sebagai Ketua Departemen. Ia juga pernah menjadi Kepala Perpustakaan IPB University, Sekretaris Senat Akademik, Direktur Komunikasi dan Sistem Informasi (DKSI), Ketua Lab Bio informatika, dan Ketua Senat Fakultas.
Selain itu, ia juga terlibat dalam tim pembentukan program studi Ilmu Komputer IPB University, baik S1 maupun S2. Ia pernah pula menjadi Ketua Tim Perencanaan Strategis (Renstra) IPB University, dan turut serta dalam mengembangkan Renstra Fateta IPB University dan Renstra Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB).
Prof. Kudang pernah menjadi President of AFITA (Asian Federation of Information Technology for Agriculture). Pada tahun 2015 ia terpilih sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University pada masa periode 2015-2020.
Visinya dalam memimpin Fateta adalah membuat Fateta IPB University menjadi fakultas yang bisa membawa pertanian maju dengan pengembangan teknologi yang baik dan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, ia merupakan pemerhati dunia Islam dan seorang hafiz atau penghafal Al Quran 30 juz.
Kerja keras dan semangatnya yang tak kenal lelah, berhasil melahirkan nafas baru di dalam dunia pendidikan. Perjalanannya juga menjadi motivasi bagi kaum muda yang sedang bergelut di dunia pendidikan. Ia berpesan kepada mahasiswa tentang kesiapan akan menghadapi suatu perubahan. Suka tidak suka, siap tidak siap, perubahan itu pasti akan terjadi.“Dan ketika perubahan itu terjadi, kita harus sudah siap dengan segala antisipasinya,†pungkas Prof. Kudang.