Gelorakan Kejayaan Maritim Nusantara
Sejak masih mahasiswa, prestasi Kaisar Akhir hingga kini tak pernah berakhir. Hebatnya lagi, Kaisar tetap konsisten menggelorakan semangat kejayaan maritim di nusantara.
Kiprahnya memang semakin berkibar setelah ia mendirikan Maritim Muda Nusantara, sebuah perkumpulan pemuda di bidang kemaritiman tingkat nasional dengan visi terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Kaisar Akhir pun dikenal sebagai ahli kelautan bidang bisnis ekonomi biru 4.0.
Alumni Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) baru-baru menjadi penerima “Indonesia Best Youth Leader Award 2021” dari Majalah Penghargaan Indonesia.
“Penghargaan ini diberikan setelah melalui proses penilaian yang dilakukan bersama Pusat Rekor Indonesia secara komprehensif,” terang Kaisar Akhir.
Tak cukup sampai disana. Kaisar Akhir juga pernah dinobatkan sebagai penerima penghargaan Outstanding Figure and Inspiring Leaders of The Year 2020 dalam rangkaian Indonesia Most Admired Award 2020. Sebuah penghargaan yang diinisiasi oleh Indonesia Development Achievement Foundation (IDAF).
IDAF merupakan lembaga yang mempunyai misi memberikan informasi sumber daya manusia (SDM) yang terbaik di Indonesia. Agar masyarakat luas dapat menjadikannya sebagai inspirasi dan informasi yang berkualitas.
Visi IDAF adalah meningkatkan mutu pengembangan SDM Indonesia sebagai wujud antisipasi untuk menghadapi tantangan global dan Masyarakat Ekonomi Asia.
Sebelumnya Kaisar juga dinobatkan sebagai peraih penghargaan Inspiring Professional and Leadership Award 2020 oleh Indonesia Award Magazine.
Saat kuliah di IPB University, Kaisar dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi dan aktif berorganisasi.
Ia pernah menjadi Duta Institut selama tahun 2014-2016, juara 1 bidang Kesejahteraan Rakyat Kompetisi Pemikiran Kritis Mahasiswa (KPKM) Tingkat Nasional 2013, peraih medali perunggu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis dalam ajang PIMNAS XXV, dan peringkat 3 Mahasiswa Berprestasi IPB University Program Sarjana pada tahun 2014 dan 2015.
Ia juga aktif sebagai Ketua Forum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se-IPB University, Ketua UKM Pramuka dan Pengurus UKM Forum for Scientific Studies (Forces).
Saat masih mahasiswa, perhatiannya yang menonjol terhadap dunia kelautan dan lingkungannya, pernah membuahkan hasil berupa inovasi penciptaan krim penyembuh luka dari limbah perikanan.
Bagi Kaisar dan rekan-rekannya, limbah seperti pen cumi dan kulit ikan tidak selamanya terbuang begitu saja. Kaisar dan tim menciptakan krim penyembuh luka diabetes yang diformulasikan dengan kitosan (dari pen cumi dan kolagen dari ikan). Krim ini mereka beri nama produk “Diabetrin”.
Diabetrin mereka ciptakan dengan harapan dapat membantu penyembuhan luka diabetes yang dialami para penderita diabetes secara efektif dan halal.
Bioproduk kesehatan ini mereka ikutkan dalam ajang lomba Inovasi IPTEK Pemuda Nasional 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Setelah lulus dari IPB University, Kaisar melanjutkan pendidikan S2 di World Maritime University (WMU), Swedia, dengan spesialisasi Ocean Sustainability, Governance and Management. Lalu di Singapore Business School dengan beasiswa kampus.
Kaisar juga berhasil mendapatkan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) jalur afirmasi prestasi nasional/internasional.
Sepulangnya ke Indonesia, usai pendidikan S2-nya, ia mendirikan Maritim Muda Nusantara bersama enam orang lainnya. Ada yang menjadi pengurus dan ada yang menjadi pengawas.
Di Maritim Muda Nusantara, pekerjaannya berfokus pada literasi maritim dan konektivitas profesional maritim digital, indeksasi perusahaan ekonomi biru, pengembangan pemimpin dan wirausaha muda maritim dan konsultasi ekonomi biru 4.0.
Kaisar juga mengajar manajemen dan bisnis. Sebagai dosen STIE Indonesia Jakarta ia juga aktif menjadi pemakalah dan pembicara di seminar/konferensi kemaritiman dan bisnis nasional dan internasional.
Maritim Muda Nusantara didirikan dengan visi terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan pemuda sebagai garda terdepan melalui penyiapan sumberdaya manusia kemaritiman, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman dan penguatan budaya maritim.
"Harapan saya hal ini dapat menjadi terobosan dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang terwujud pada tahun 2045," ungkap lelaki yang juga Direktur Indonesia Blue Economy Center ini.
Kaisar berharap dengan hadirnya Maritim Muda Nusantara akan semakin banyak pemuda yang menyadari jati diri Indonesia sebagai bangsa bahari dan negara maritim.
"Makin banyak anak muda yang memiliki literasi maritim yang baik, diharapkan mampu memanfaatkan dan mengelola sumber daya maritim di daerahnya masing-masing secara optimal," kelasnya.
Hingga saat ini Maritim Muda Nusantara telah melaksanakan berbagai program kerja prioritas yang di kenal dengan Sapta Bakti dengan dukungan 34 organisasi di tingkat Provinsi dan 45 organisasi cabang di tingkat Kabupaten/Kota.
Melihat pemberdayaan sektor kelautan, Kaisar menilai bahwa kontribusi sektor kelautan untuk pendapatan negara masih sangat kecil.
Bahkan ia menyebut sumbangan sektor kelautan masih berada di bahwa 10 persen. Karena itu, ia berharap selalu menggalang kerja sama mulai dari pemerintah, masyarakat dan anak-anak muda.
“Kami melihat anak-anak muda yang tergabung dalam organisasi Maritim Muda Nusantara perlu diajak kerja sama, karena mereka memiliki idealisme, penuh inovasi. Kami punya semangat yang dapat disampaikan kepada masyarakat untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” tegas Kaisar.
Pada awalnya, organisasi yang diresmikan sejak 13 Desember 2018 ini berbentuk komunitas bernama Maritim Muda Indonesia.
Berjalannya waktu, proses legalisasi komunitas menjadi organisasi masyarakat berbentuk perkumpulan pun dilakukan.
Akhirnya pada tanggal 14 Februari 2019, organisasi ini telah mendapatkan pengesahan sebagai Badan Hukum Perkumpulan Maritim Muda Nusantara.
“Kami ingin organisasi ini juga bisa menggelorakan Wawasan Nusantara bahwa wilayah laut, udara, dan daratan Indonesia merupakan satu kesatuan negara kepulauan. Baik dari Aceh hingga Papua, dan Miangas hingga Rote dengan laut sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia,” papar Kaisar. **