Mengubah Hidup Lewat Tulisan
Siapa yang tidak kenal dengan Taufik Ismail? Penulis sekaligus penyair yang karya-karyanya dikenal baik di Indonesia maupun dunia.
Taufik Ismail bukan lulusan sastra. Dia adalah alumni Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang saat ini berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University. Ini bukti bahwa IPB University bukan hanya dikenal sebagai kampus pertanian, tetapi juga kerap menghasilkan penulis handal.
Demikian juga Indra Sugiarto. Dirinya merupakan alumnus IPB University dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Indra Sugiarto telah menulis banyak buku dan berhasil menjadikan buku-buku tersebut best seller.
Pria kelahiran Purwokerto, Banyumas 14 Oktober 1988 dikenal sebagai penulis, influencer, motivator, trainer, dan entrepereneur. Ia juga founder dan CEO Masuk Kampus.
Kecintaannya terhadap IPB University memotivasinya untuk melanjutkan pendidikan pascasarjananya juga di IPB University dengan pilihan program studi Manajemen Bisnis.
“IPB University banyak sekali berperan dalam membentuk pribadi saya. Bagi saya, kampus ini luar biasa yang telah hadir dan memberikan jalan yang sangat luas, anugerah yang luar biasa ketika saya bisa kuliah di IPB University, karena sesungguhnya impian saya dulu tidak sebesar ini, bahkan tidak terbayang akan menjadi penulis, public speaker, dan menjadi seorang entrepreneur yang membangun bisnis sendiri sejak kuliah,” kata Indra.
Tahun 2006, pertama kalinya dia merantau jauh dari rumah untuk berkuliah di IPB University. Meskipun sebelumnya dia tidak yakin bahwa dirinya bisa melanjutkan sekolah di perguruan tinggi negeri seperti IPB. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ekonomi yang dialami olehnya. Tanpa berputus asa dan semangat yang terus membara, Indra Sugiarto yakin bahwa IPB University bisa mengubah hidupnya.
Indra merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dari pasangan Siswandi dan Suwarti. Ia menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Jatilawang pada tahun 2006 dan kemudian diterima di IPB University pada Program S1 Kimia melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
Selama mengikuti perkuliahan Indra pernah aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) IPB University pada tahun 2007/2008, Himpunan Profesi Ikatan Mahasiswa Kimia (Imasika) IPB University pada tahun 2007/2008, Dewan Pengawas Ikatan Mahasiswa Kimia (Imasika) IPB University pada tahun 2008/2009, dan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University pada tahun 2008/2009.
Pada tahun 2012, Indra juga aktif sebagai mentor dan juri dalam rangkaian acara program Leadership and Enterpreneurship School (LES) yang khusus diadakan oleh BEM KM bagi mahasiswa TPB (Tingkat Persiapan Bersama) jalur UTM (Ujian Talenta Mandiri). Selain itu, Indra juga aktif dalam organisasi nasional luar kampus, seperti Young On Top Campus Ambassador 2010/2011 dan The Connector Climate Change Indonesia 2010.
Beberapa prestasi yang pernah diraih Indra selama menempuh pendidikan di IPB University ialah berhasil lolos didanai “Program Mahasiswa Wirausaha 2009” yang diadakan oleh Dikti dengan merintis usaha “Katalis Corporation”.
Ia juga menjadi Most Favorited Youth Start-up Icon wilayah Jabodetabek 2011 yang diadakan oleh The Marketers, dan finalis wilayah Jabodetabek Wirausaha Muda Mandiri 2011 kategori mahasiswa yang diadakan oleh Bank Mandiri.
Kecintaan akan kampus IPB diwujudkan Indra dengan aktif mendirikan komunitas online @tweetIPB di media sosial Twitter yang hingga skripsi ini dibuat telah mencapai 19.150
followers dari kalangan civitas akademika IPB.
Keaktifan Indra di lingkungan Departemen Kimia antara lain ialah menjadi asisten praktikum mata kuliah Kimia TPB pada tahun ajaran 2007/2008 dan 2009/2010; asisten Praktikum Kimia Organik (PKO) pada tahun 2008/2009; dan asisten praktikum Kimia Organik Layanan 2009/2010.
Sebagai penulis, sepanjang perjalanan karirnya Indra Sugiarto telah menulis buku-buku yang selalu menjadi pilihan pembaca. Adapun buku yang pernah ditulis antara lain: Teman Berjuang (2019), Tumbuh dari Luka (2019), dan Berlari di Tengah Hujan (2020). Tak tanggung-tanggung ketiga bukunya merupakan buku best seller di pasaran.
Bahkan, ketika masih preorder pada bulan Februari 2019, buku Teman Berjuang sudah terjual 5.000 eksemplar dalam satu hari. Dan, sudah masuk cetak ulang ketiga dalam waktu satu minggu.
Indra menjelaskan tentang prinsip yang ia pegang ketika menulis. “Yang saya inginkan, hadirnya saya sebagai penulis bukan justru memberikan toxic positivity dan jangan sampai pengetahuan dan pengalaman kita justru men-judge orang lain, sehingga dibutuhkan rasa empati yang dapat dirasakan pembaca,” katanya.
Ketika pembaca membaca buku saya, lanjut Indra, harapannya adalah agar pembaca tidak merasa sendiri atas apa yang mereka rasakan, maka saya tidak bisa menggunakan standar pribadi saya saja dalam melihat sesuatu melainkan juga perlu untuk melihat dari berbagai perspektif. Hanya karena saya kuat melalui banyak tekanan hidup, bukan berarti orang lain semudah itu menjadi kuat,” ujar Indra.
Di sela-sela itu, ia juga menjadi founder dan CEO Masuk Kampus sejak 2016. Berawal dari komunitas online berbasis Instagram account yang menghadirkan informasi dan realitas perjuangan masuk perguruan tinggi di Indonesia.
Kini semakin merambah banyak kota dengan menghadirkan solusi komprehensif bagi lulusan SMA/sederajat menuju kampus Impiannya. Saat ini bahkan telah menjadi perusahaan dengan 60 karyawan.
Indra Sugiarto juga seorang influencer yang kerap membagikan konten motivasi untuk kaum milenial di Instagram miliknya. Pengikut di Instagram-nya sendiri sudah mencapai 620.378 followers. Karena background-nya yang juga seorang penulis, ia dapat menghadirkan kata-kata yang sederhana namun menyentuh ketika membagikan konten motivasinya di Instagram.
Tak cukup di platform Instagram saja, Indra Sugiarto pun juga membagikan konten motivasi yang dikemas ke dalam video singkat di TikTok. Followersnya di TikTok pun juga sudah mencapai 39,4 ribu.
Beberapa videonya pun punya bisa menempuh puluhan ribu hingga ratusan ribu likes. Bukan tanpa alasan, pembahasan yang related dan sangat dekat dengan anak muda lah yang menjadikan ia banyak disukai di TikTok.
Bagi Indra, kebahagian untuknya adalah ketika seseorang dapat jujur dengan dirinya sendiri, dan menerima keadaan dirinya seutuhnya, melepas masa lalu dengan ringan, dan berupaya mencari solusi atas apa yang sedang dihadapi.
“Happy bagi saya adalah ketika tingginya attention atau exposure yang saya terima. Saya sudah melewati fase itu sejak lama, melainkan happy bagi saya adalah ketika audiance bisa jujur dengan diri mereka sendiri, dan mereka pun akhirnya lebih berani melangkah dan membuat keputusan atas hidup mereka sendiri. Karena saya sadar bahwa untuk berani bercerita saja pasti bukanlah hal yang mudah,” tuturnya.
Ia pun mengajak, jika kamu butuh waktu menangis di tengah malam, maka menangislah agar lebih lega. Karena fatalnya, saking perfeksionisnya kita, akhirnya kita lupa bahwa kita punya perasaan yang akan terus menumpuk dan meninggalkan sejarah di pikiran kita sendiri.
“Jadilah pemimpi, jadilah pejuang tangguh, namun tetap memiliki awareness atas apa yang sedang terjadi dengan diri kita,” tutupnya
Indra berharap menjadi teman berjuang. Baik yang sedang memperjuangkan impian, berjuang di dunia kerja, dan yang sedang berjuang dalam membangun karier. ***