Dedikasi untuk Kemajuan Peternakan Indonesia
Harianto Budi Raharjo, akrab disapa Budi HR, adalah seorang alumni Fakultas Peternakan IPB angkatan 19 tahun 1982 dan lulus pada tahun 1986.
Lahir di Klaten pada 25 Februari 1963, Budi HR kini menjabat sebagai Direktur Produksi PT Lembu Jantan Perkasa, sebuah perusahaan ternak yang sukses di bidang cattle breeding, fattening, dan trading sapi potong di Indonesia.
Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua Dewan Penasehat Himpunan Alumni Fakultas Peternakan IPB (HANTER) dan salah satu tim Professional Advisory Committe pada FLPI (Forum Logistik Peternakan Indonesia).
Sejak mendirikan PT Lembu Jantan Perkasa pada tahun 1990, Budi HR telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri peternakan sapi potong di Indonesia.
Perusahaan ini dikenal sebagai contoh praktik terbaik di bidang breeding, fattening, dan trading sapi potong, berkat kepemimpinan Budi HR yang visioner dan dedikatif.
"Menjadi peternak merupakan panggilan nurani sehingga saya enjoy menjalankannya," ujar Budi HR
Kecintaannya terhadap dunia peternakan yang telah mengantarkannya pada kesuksesan. Tidak hanya sukses dalam karir, Budi HR juga dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan ramah, serta aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di lingkungan tempat tinggalnya di Kota Bogor.
Budi HR sering kali berbicara tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri peternakan di Indonesia, khususnya terkait inefisiensi dalam jalur tata niaga perdagangan sapi hidup.
Menurutnya, kondisi logistik peternakan di Indonesia masih terfragmentasi menjadi dua bagian besar: industri peternakan yang dikelola secara profesional dan peternakan tradisional yang masih mengikuti budaya masing-masing daerah.
Budi HR juga menyoroti fragmentasi usaha industri sapi potong yang terdiri dari trading, fattening, dan breeding. Ia menjelaskan bahwa breeding sapi merupakan segmen dengan return of investment yang paling lama, sehingga kurang diminati oleh pelaku usaha. Kondisi ini berdampak pada pertumbuhan populasi sapi di Indonesia yang lambat, sementara konsumsi daging meningkat pesat.
Budi HR meyakini bahwa Indonesia masih memerlukan impor sapi dan daging untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun, ia menekankan pentingnya pengaturan yang baik agar pelaku usaha dan peternak lokal dapat berkembang dan konsumen dapat membeli daging dengan harga terjangkau.
Pandangan ini menunjukkan pemahaman mendalam Budi HR terhadap dinamika industri peternakan dan kebutuhannya untuk menjaga keseimbangan antara produksi lokal dan impor.
Pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19 melanda, Budi HR berbagi pandangannya dalam Rembug Online Fakultas Peternakan IPB University.
Ia menyatakan bahwa meskipun penjualan daging turun drastis karena penutupan restoran dan bisnis catering, stok daging untuk lebaran tetap aman. Budi HR mengakui bahwa biasanya penjualan sapi meningkat lima sampai enam kali lipat menjelang hari raya, mencerminkan pentingnya daging dalam perayaan tersebut.
Sebagai Ketua Dewan Penasehat HANTER, Budi HR menyampaikan rasa syukur dan bahagia atas kerjasama kolaboratif HANTER yang telah berlangsung secara guyub dan kekeluargaan.
Dukungan yang diberikan kepada kegiatan di Fakultas Peternakan IPB menunjukkan komitmen Budi HR dalam mendorong kemajuan dan pengembangan fakultas serta mahasiswa.