Perempuan Pertama Memimpin Jambi
Doktor jebolan IPB University, Hari Nur Cahya Murni pernah mencatatkan diri sebagai Penjabat Gubernur perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Pemerintah Provinsi Jambi.
Birokrat dari Kementerian Dalam Negeri ini saat itu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, untuk menjadi Penjabat Gubernur Jambi hingga ada penetapan Gubernur Jambi definitif dari hasil Pilkada 2020.
Wanita kelahiran Kutoarjo 30 Oktober 1961 itu selama ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri sejak Juli 2020.
Pembina utama dari Kemendagri itu dilantik bersama dengan tiga penjabat gubernur lainnya untuk Bengkulu, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau.
Di hari pertama ia di Jambi sebagai Pj Gubernur, Hari Nur Cahya Murni sengaja mengenakan batik Jambi. Yang menandakan dirinya ingin dan berharap diterima sebagai warga Jambi.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, Murni menyampaikan fokus pertama yang akan dilaksanakan dalam kedatanganya di Jambi adalah percepatan penanganan dan pengendalian Covid-19 di Provinsi Jambi.
Pj. Gubernur Jambi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya meningkatkan penanggulangan Covid-19 di Provinsi Jambi, dengan melakukan langkah-langkah pencegahan serta menyediakan berbagai fasilitas untuk penanganan pasien terkofirmasi positif.
Berkat upaya keras yang dilakukan, Jambi memperoleh ranking 2 Provinsi paling patuh menjalani protokol kesehatan Covid-19 menurut laporan analisis data Covid-19 per 18 April 2021 dari Satgas Penanganan Covid-19.
Di bawah kepemimpinan Murni, pemerintah provinsi Jambi juga memprioritaskan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sebab, wilayah Jambi dinilai masih rawan karhutla.
“Dalam melakukan penanganan karhutla tersebut, tim yang terdiri dari Forkopimda, TNI Polri sangat kompak dan bersatu padu, jadi intinya mengantisipasi, bukan menunggu sampai bencana itu datang,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni
Mengemban jabatan penting itu, Murni juga mulai menyokong berbagai program. Salah satunya adalah Perhutanan Sosial di Kabupaten Merangin yang merupakan salah satu program nasional prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pengelola hutan.
Gagasan untuk meningkatkan peran Pemda dalam Perhutanan Sosial dilatarbelakangi oleh pencapaian izin areal Perhutanan Sosial di Provinsi Jambi sampai akhir Desember 2020 sudah mencapai 200.511,73 hektar.
“Selama ini keterlibatan pemerintah daerah masih sangat terbatas dalam mengelola hutan. Hal ini disebabkan aturan perundang-undangan. Hanya saja setelah Perhutanan Sosial menjadi program nasional dan masuk dalam RPJMN Menteri Dalam Negeri mengeluarkan edaran kepada pemerintah daerah untuk turut mendukung perhutanan sosial,” papar Murni.
Pasca izin Perhutanan Sosial, di Kabupaten Merangin juga terdapat beberapa usaha yang sudah dijalankan oleh penerima izin perhutanan sosial. Pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat di beberapa lokasi terbukti mampu mempertahankan kerusakan kawasan hutan dan bahkan meningkatkan tutupan hutan, serta mampu menumbuhkan sumber-sumber ekonomi masyarakat untuk kesejahteraannya.
Pasca pandemi, wanita yang akrab dipanggil Nunung ini menggaungkan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia untuk bersama-sama kembali membangun ekonomi. Jambi menjadi salah satu provinsi yang membuat langkah besar dengan menggelar dan menggaungkan semangat bertajuk “Jelajah Jambi”.
Muni mengungkapkan, selain pariwisata, hasil kerajinan tangan dan kuliner Jambi juga tak kalah menakjubkan. Dengan menggabungkan dua potensi yang begitu menarik, Jambi layak menjadi salah satu mutiara Indonesia yang bersinar dan dibanggakan.
“Kami memiliki potensi wisata yang luar biasa,” kata Murni yang saat itu juga masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah.
Murni menyelesaikan pendidikan terakhir Strata 3 (Doktor) Program Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan di IPB University pada tahun 2000 dengan predikat Cum Laude.
Sebelumnya, ia mengenyam pendidikan di jenjang Strata (S2) Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia 1995 dab Strata (S1) Ekonomi Manajemen Universitas Lambung Mangkurat 1985.
Kiprah karirnya dimulai dari Kementerian Dalam Negeri setelah lulus dari Universitas Lambung Mangkurat. Murni mencapai eselon II di kementerian setelah menjadi Direktur Badan Usaha Milik Daerah, Badan Layanan Umum Daerah, dan Barang Milik Daerah pada 1 Oktober 2016.
Istri dari Norman Muhdad ini kemudian dipromosikan ke eselon satu pada 19 Februari 2019 sebagai staf ahli menteri bidang kemasyarakatan dan antarlembaga. Setelah menjabat sebagai staf ahli selama setahun, Murni menjadi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah pada 27 Juli 2020 di bawah Menteri Tito Karnavian.
Namanya mencuat setelah menjadi penjabat gubernur Jambi pada tanggal 18 Februari 202 karena menjadi wanita pertama yang memegang jabatan itu, meskipun dalam kapasitas sebagai pemegang jabatan sementara.
Semasa menjabat sebagai Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pernah dianugerahi Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2021 dari Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut merupakan apresiasi dari Kementerian Ketenagakerjaan kepada gubernur yang telah berhasil membina Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan berhasil menerapkan program K3 di tempat kerja dan lingkungan pekerjaan.
Setelah sukses dengan berbagai kiprahnya memimpin Jambi saat pandemi hingga pasca pandemi, Murni kembali dalam tugasnya sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dan kini sudah memasuki masa pensiun pada Oktober 2021 lalu. ***