Fauzi Toha

Sosok Sederhana yang Sukses Jadi Pengusaha Gula

Direktur Utama PT Sugar Group Company Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1976 Jurusan/Fakultas : FATETA-S1

Sejak kecil, etos kerja keras, kesantunan, dan nilai-nilai keagamaan menjadi tongkat Fauzi Toha mengarungi hidup. Bahkan, ketika duduk di sekolah menengah, Fauzi terbiasa kerja serabutan dan belajar bagaimana mempelajari “ilmu hidup”.

Belasan tahun pula ia jalani dengan tiga rutinitas yakni bersekolah, bertani, dan malamnya mengaji, sambil belajar mencari nafkah. Dengan segudang pengalamannya tersebut, membuatnya berani dan yakin untuk mengemban tugas ke rimba pedalaman Lampung.

Pada tahun 1976, di saat Tulang Bawang masih menjadi hutan, Pabrik gula PT Gunung Madu Plantation, tempat ia bekerja, menugaskannya ke daerah yang terasa asing baginya. Ijazah Insitut Pertanian Bogor (IPB) masih hangat dipegangya. Fauzi muda baru lulus kuliah, melamar kerja, dan langsung diterjunkan ke daerah yang jaraknya 120 kilometer dari Ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung.

Tegas, Taat, Totalitas

Kerja keras dan ketegasan pria kelahiran Tulungagung, 11 April 1950 ini dalam bekerja membuahkan hasil. Tidak pelak, karirnya beranjak naik. Dalam dua tahun, banyak seniornya “berubah posisi” menjadi anak buahnya. Namun, pekerjaan yang ia tekuni lambat laun menghadapi rintangan. Ada saja masalah yang ditemukan saat pembebasan lahan berjalan. Di saat itulah, ketegasannya, ketaatannya kepada yang Maha Kuasa, dan totalitasnya diuji.

“Saya seperti menyatukan lidi-lidi. Dengan bersatu justru kita kuat. Saya, sebagai pimpinan, merasa seperti harimau yang melindungi anak-anaknya dengan beragam cara”

Ia menemukan ada kelompok yang menguasai lahan dengan cara menjarah, bahkan itu dilakukan karyawannya sendiri. Pemecatan dilakukan bergelombang untuk menimbulkan efek jera kepada karyawan yang terlibat pencurian.

Resepnya, Fauzi memaksimalkan karyawannya sendiri. Fauzi meyakinkan bahwa jika perusahaan maju maka karyawan pun akan maju.

Sekarang, pengajar di pascasarjana IPB dan LPPM Jakarta ini memang sudah di puncak karir. Namun, itu tidak ia lalui dengan mudah. Fauzi, yang amat dihormati 50 ribu lebih karyawannya, memulai karirnya dari bawah, dengan kompetensi dalam setiap unit yang dia pimpin. Kuncinya adalah totalitas.

Puluhan tahun sudah Fauzi memilih tinggal di perkebunan. Dia full mengabdikan hidupnya untuk pengembangan pergulaan.

Dia tidak tergoda menjalani hidup ala orang kota, bermain golf atau mondarmandir ke Jakarta untuk refreshing. Olahraganya hanya tenis dan joging; dan semua fasilitas itu ada di kebun miliknya.

Tinggalkan Komentar