Kisah Sukses Dosen dan Entrepreneur Agribisnis
Fadli, saat ini merupakan seorang dosen di Universitas Mataram, seorang praktisi dan entrepreneur agribisnis yang berfokus pada penyediaan input pertanian dan perkebunan untuk tanaman padi.
Jenjang pendidikan tingginya ia peroleh di kampus tercintanya yaitu IPB University, D3 jurusan Teknologi Industri Benih 2007-2010 , S1 Jurusan Agribisnis lulus tahun 2010-2013, dan S2 jurusan Sains Agribisnis tahun 2014-2017.
Selama kuliah ia mendalami sektor pertanian yang memang digeluti juga oleh orang tuanya, ia mempelajari berbagai sistem pertanian mulai dari hulu, on farm, hilir dan sektor penunjang.
Hal yang paling terkenang dalam perjuangan semasa kuliah adalah ketika ia diusir dari kos Mahasiswa saat ia menempuh semester 5, disebabkan kondisi ekonomi orang tua yang sedang kurang stabil, sehingga ia tidak mendapat kiriman uang bulanan untuk menutup biaya kos.
Namun demikian, ia mengakui kesalahannya tidak membayar kos, sehingga ia tetap menjalin hubungan baik dengan pemilik kos.
Pertanian adalah ilmu yang dicintainya dan telah dipelajarinya sejak kecil bersama orang tuanya.
Semenjak itulah ia termotivasi juga mengejar pendidikan di Institut Pertanian Bogor untuk memperdalam pengetahuan khususnya dalam bidang pertanian.
Setelah lulus D3, ia diterima bekerja di sebuah lembaga lingkungan tanpa melalui tes karena keahliannya, sambil melanjutkan studi S1. Lalu, menyelesaikan S2 dengan biaya sendiri dari hasil kerjanya sebagai konsultan pertanian di beberapa kementerian dan BUMN.
Sampai akhirnya ia direkrut menjadi pekerja di PT. Gendhis Multi Manis, yaitu pabrik gula terbesar di Indonesia.
Ia mendapati banyak keahlian dalam bekerja di perusahaan ini, termasuk memahami tentang Supply Chain Management.
Hingga selanjutnya pada tahun 2022, ia lulus menjadi dosen di Universitas Mataram dalam program CPNS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagai dosen, ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di kampus tersebut.
Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan dan penelitian ilmiah, serta berkolaborasi dengan rekan-rekan sejawat untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Pikirannya terus berjalan, ia pun tergerak membuka bisnis pembibitan benih unggul padi untuk pertanian di Lombok.
Awalnya hanya sekadar bentuk implementasi dari ilmu yang telah ia dapat, namun tak disangka bisnisnya ini pun berjalan sukses dalam memperbaiki pertanian di Lombok.
Ia berhasil menyediakan benih varietas unggul yang menjadi patokan sukses seorang petani dalam bertani.
Ia juga menyediakan Input berupa benih unggul yang bersertifikat, selain membantu petani, ia juga mengembangkan sistem pertanian masyarakat Lombok.
Ia berpesan kepada mahasiswa dalam sebuah wawancaranya dengan Himpunan Alumni IPB bahwa mahasiswa harus berjiwa petarung.
“Jika ingin sukses, saat menjadi mahasiswa tidak boleh lembek. Mahasiswa harus memiliki jiwa petarung, terlebih lagi IPB adalah kampus yang mendukung setiap mahasiswanya menjadi individu yang terdidik dan sukses,” ujarnya.
Ia juga berharap agar mahasiswa selalu mengembangkan diri, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga dalam keterampilan hidup lainnya.
Dengan semangat pantang menyerah dan dukungan dari lingkungan kampus, ia yakin mahasiswa IPB bisa mencapai kesuksesan di masa depan.