Nuryani Zainuddin

Beri Dedikasi Tinggi untuk Kesehatan Hewan

Dr. drh. Nuryani Zainuddin yang akrab disapa Nunung adalah alumni Fakultas Kedokteran Hewan IPB University angkatan 32. Belum lama ini (tahun 2021), ia dilantik sebagai Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) di Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan. Jabatan yang ia emban tentu merupakan suatu kebanggaan bagi nama almamater IPB University.

Sebelum menjadi Dirkeswan, ternyata wanita karir bergelar doktor ini sudah dikenal sebagai Kepala Bidang Karantina Hewan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta. Selama menjabat, dia aktif di berbagai forum.  Selain itu, Nuryani juga dipercaya menjadi pembicara di beberapa kegiatan.

Pada 12 Februari 2019, Nuryani menguraikan masalah pengolahan limbah Instalasi Karantina Hewan (IKH) dalam disertasinya  di Sidang Promosi Doktor di IPB University. Di sini, ia memaparkan bahwa IKH menghasilkan limbah yang merupakan sumber pencemaran bagi ternak, manusia dan lingkungan. 

Strategi pengelolaan limbah IKH berkelanjutan yang direkomendasikan adalah meningkatkan kualitas ekologi melalui pelaksanaan UKL/UPL setiap 6 bulan dengan mengimplementasikan biosecurity check, serta pencegahan invasi penyakit hewan melalui peningkatan teknologi pengelolaan limbah IKH.

Saat bertugas sebagai Kepala Bidang Karantina Hewan, ia berkerjasama dengan PT Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno Hatta dalam tindakan pencegahan penyakit African Swine Fever (ASF). Dengan sigap memberikan public awareness melalui informasi digital banner di ruang pelayanan utama Kantor Induk Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Terminal 2 dan Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.

Pada 29 September 2020 ia dipercaya untuk menjadi pembicara di Webinar Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day tahun 2020 yang mengangkat tema “Menjaga Lalu Lintas Hewan Penular Rabies Indonesia”.

Kegiatan lainnya, Nuryani pernah menjadi pembicara pada Webinar Pusat Studi Satwa Primata: Dampak Pandemi Covid-19 dan Upaya Diagnosis Covid-19 pada Sektor Hewan Kesayangan, Satwa Liar, Satwa Akuatik, dan Produk Perikanan. Mengingat adanya dampak dari pandemi Covid-19 pada berbagai sektor, termasuk ekspor impor produk perikanan, konservasi hewan dan hewan peliharaan dan kesayangan. Pada webinar itu Nuryani membahas perihal “Dampak dan Strategi Pencegahan Penularan Covid-19 pada Aktivitas Karantina Hewan Kesayangan: Lesson Learned BBKP Soetta”.

Untuk menjadi Kepala Bidang Karantina Hewan di Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta  bukanlah hal yang mudah. Tentunya Nuryani telah melewati sejumlah pengalaman dan pembelajaran selama di dunia akademis dan lapangan.

Karena dedikasi dan kerja kerasnya, Dr. drh. Nuryani Zainuddin kini dipercaya untuk mengemban amanahnya sebagai Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Ada beberapa kegiatan yang sudah ia lakukan setelah dilantik menjadi Dirkeswan. Salah satunya, ia telah meninjau fasilitas produksi vaksin zoonosis dan non zoonosis yang dimiliki Pusvetma. Kesiapan Pusvetma sebagai produsen vaksin dan bahan biologis dibuktikan dengan diterapkannya pemenuhan persyaratan Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB), sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar yang berkualitas. Dengan jabatan yang ia emban saat ini, diharapkan dapat memberi motivasi kepada rekan kerja dan kerabat terdekat untuk bisa lebih giat lagi dalam mecapai karir dan hidup yang lebih baik.(*)

Tinggalkan Komentar