Dhony Pratama

Bisnis Cucu Si Mbok, Penyehat Minuman Bangsa


Belakangan bisnis minuman kekinian didominasi oleh bahan kopi atau teh. Tapi berbeda dengan Dhony Pratama (F48). Ia justru memilih melawan arus dengan mengembangkan minuman kekinian berbahan susu. Memilih mereknya pun tidak kebarat-baratan. Ia memberi nama produknya, Susu Mbok Darmi.

Nama tersebut dipilih karena terdengar sederhana dan bernuansa Indonesia. Tak berhenti di nama, Susu Mbok Darmi juga tampil dengan slogan yang nyeleneh. “Kami tampil dengan slogan yang nyeleneh, ‘Sehatkan Tubuhmu dengan Susuku,” ungkap Dhony.

Kombinasi dua hal tersebut yang membuat popularitas Susu Mbok Darmi langsung melejit di awal kemunculannya. Langkah ini terbukti berhasil. Kini, susu Mbok Darmi berkembang pesat dari hanya satu outlet di kampus IPB University menjadi 36 outlet di berbagai tempat dan telah mempekerjakan 130 karyawan.

Susu Mbok Darmi ini sebenarnya merupakan minuman berbahan susu pasteurisasi. Dhony merintis usaha ini sejak 2013, saat Dhony masih berstatus sebagai mahasiswa di Fakultas Peternakan, IPB University.

Berkat ilmu peternakan yang dipelajarinya, ia melihat ada peluang besar di bisnis susu. Meski saat itu Dhoni hanya berpikir untuk sekadar menambah uang jajan. Ia sendiri tidak pernah menyangka jika ide bisnis sederhana yang dipikirkannya bisa dikenal masyarakat dan viral di media sosial.

Outlet pertama Susu Mbok Darmi adalah kantin Fakultas Peternakan IPB. Menurut Dhony, usaha ini dirintis bersama rekannya Saeful Ansor, rekannya sesama angkatan 48. Disajikan dengan konsep lokal “jadul”, Dhony mengibarkan usahanya ini melalui PT Sumoda Tama Berkah.

“Kami menjual susu pasteurisasi yang dikombinasikan dengan berbagai macam varian buah asli,” ucapnya.

Saat pertama memulai, produk yang ditawarkannya diharapkan bisa menjangkau pasar dengan cepat. Karenanya ia memilih pasar yang sudah terbentuk seperti kantin di kampusnya yang target pasarnya sudah jelas ada, yaitu mahasiswa. Susu Mbok Darmi biasa menyapa konsumen setianya dengan istilah “Cucu si Mbok”.

Berbekal disiplin ilmu yang dimiliki dan bantuan alat riset di kampusnya, Dhony mengklaim hanya membutuhkan waktu dua minggu dalam melakukan riset dan penelitian untuk usaha rintisannya ini.

“Penelitian yang kami lakukan pada tahun 2013 hanya selama dua minggu, mulai dari ide produk kemudian ide rasa, ide packaging sampai ide nama brand identity, sebelum kami launching di kantin Fakultas Peternakan IPB,” terangnya.

Dhony mengaku sebagai modal awal, dia dan Saeful masing-masing merogoh kocek Rp 700 ribu untuk membeli perlengkapan dan bahan baku. “Sedangkan untuk susu, waktu itu kami mendapatkannya dengan sistem PO selama satu minggu,” ungkap Dhony.

Ternyata bisnis ini berjalan lancar. Oleh karena itu, setelah melihat potensi usaha ini dapat berkembang pesat, maka sekitar 2017-2018 Dhony memutuskan untuk membuka outlet di salah satu mall di Bogor.

“Dari kampus, kita beranikan diri melebarkan sayap dengan menjual di pinggir jalan. Ternyata banyak yang suka. Lalu kemudian merambah ke mall,” ujar Dhony.

Lelaki kelahiran Pontianak, 3 Oktober 1993 ini mengungkapkan model bisnis yang selama ini diterapkannya sedikit berbeda dari usaha rintisan sejenis lainnya. Di Susu Mbok Darmi model bisnis dalam bentuk on store. “Model bisnis yang kami jalankan adalah on store. Kami gulung profit untuk menambah cabang-cabang selanjutnya,” ungkapnya

Dhony menegaskan pihaknya tidak bermitra dengan pihak luar. “Kami hanya bermitra dengan orang-orang yang kami kenal saja atau kenal baik dengan catatan semua perjanjian dilakukan di atas notaris atau ada pihak ketiga dan operasionalnya pun semua dilakukan oleh tim Susu Mbok Darmi. Tidak ada campur tangan dari pihak ketiga ataupun mitra lainnya. Jadi meskipun bermitra dengan teman atau kerabat lain, sistem operasionalnya tetap dari tim Susu Mbok Darmi,” katanya menegaskan.

Untuk produk, Dhony mengklaim keunggulan usaha Susu Mbok Darmi ada pada bahan utama susu yang berasal dari pasteurisasi yang diolah sendiri dari hulu. Mulai dari susu mentah, dan bukan membeli susu yang ada di pasaran seperti susu UHT.

“Produksi kami menerima susu mentah bukan membeli susu yang ada di pasaran seperti susu UHT misalnya. Itulah yang menjadi keunggulan Susu Mbok Darmi,” klaim Dhony.

Dengan keunggulan itu, Dhony meyakinkan para pelanggan bahwa susu pasteurisasi jelas merupakan susu yang sangat bermanfaat untuk semua orang. “Hal ini dinilai dari segi kandungan nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu UHT, di mana proses pematangan susu pasteurisasi menggunakan suhu yang lebih rendah dibandingakan susu UHT yang jelas kadar nilai gizinya tetap dipertahankan,” ungkapnya.

Ketika Susu Mbok Darmi berhasil viral, tugas selanjutnya adalah mempertahankan kualitas produk dan pelayanan prima. Untuk itu, kualitas Susu Mbok Darmi dijaga ketat dengan quality control berlapis yang dilakukan setiap harinya.

Menurut Dhony, saat ini pihaknya bekerja sama dengan 13 peternak lokal di Bogor, termasuk dengan koperasi di Cisarua. “Lewat usaha ini kami membantu para peternak lokal mendapatkan value yang lebih tinggi, karena kami menawarkan harga yang lebih tinggi dibandingkan menjual susu murni ke pedagang eceran,” ujarnya.

Disebutkan Dhony, saat ini Susu Mbok Darmi punya 19 varian rasa dalam 3 kategori yaitu spesial, fresh dan premium, dengan harga jual dari Rp 6 ribu hingga Rp 20 ribu per cup.

Dhony meyakini, peluang bisnis yang dijalankannya saat ini masih sangat besar. Bahkan di masa pandemi di tahun 2021 mereka mampu menjual sebanyak 100 ribu hingga 135 ribu cup dalam sebulan. Untuk itu mereka bisa menghabiskan susu murni sebanyak 1000 hingga 2000 liter per hari. Hal ini didorong masuknya produk ini ke ranah digital.

“Model bisnis kami lebih ke arah grab and go bukan dengan sistem dine-in. Jadi orang datang, beli, take away. Kemudian ada channel tambahan kami menggunakan model bisnis sistem online yang membantu dalam peningkatan revenue dari Susu Mbok Darmi,” jelasnya.

Seiring berkembangnya usaha dan bertambahnya outlet Susu Mbok Darmi, justru membuat Dhony menemui kendala saat mengelola usahanya. Ia menyebut pertambahan outlet yang selama ini ada malahan membuat sulit untuk mengimbangi pasokan susu dari peternak. Perkembangan usaha justru menjadi masalah baru bagi Dhony.

“Bertambahnya outlet awalnya menjadi kendala bagi kami. Karena kendala yang kami hadapi di awal ketika outlet kami bertumbuh sangat cepat saat itu kami belum bisa mengimbangi dengan produksi susu yang cepat juga karena supply susu dari peternak lokal saat itu masih rendah dan kami juga belum mendapatkan kepercayaan dari para peternak lokal bahwa kami bisa sustain minimal order setiap hari. Karena dari peternak lokal juga membutuhkan kepastian ketika susu diperah harus lari ke mana susu tersebut nantinya,” papar Dhony.

Kendala lain adalah banyak kompetitor yang menggunakan nama merek mereka secara ilegal. “Kami harus banyak melakukan somasi karena banyak yang menggunakan nama mirip brand kami. Kami sudah mendapatkan hak paten atas nama brand Susu Mbok Darmi. Selain itu, kami memperkuat dari base produk sendiri dan mengedukasi masyarakat akan produk susu yang sehat untuk dikonsumsi,” ucap lelaki yang tengah melanjutkan pendidikannya di Program Magister Manajemen, Sekolah Bisnis (SB) IPB University.
.
Kini, Dhony terus mempersiapkan perluasan usaha dengan menambah jumlah gerai di Jabodetabek dan siap untuk ekspansi ke Bandung, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami ingin mengembangkan susu pasteurisasi dapat diterima di seluruh masyarakat luas. Dan, yang kedua, outlet kami bisa tersebar luas. Sampai tahun 2027 kami menargetkan outlet kami tersebar di seluruh Pulau Jawa,” pungkasnya. *

Tinggalkan Komentar