Delil Khairat

Penembus Pasar Global Asuransi

HARI ITU seorang mahasiswa dengan cemas menunggu weselpos, kiriman uang dari orangtua yang di zaman itu biasanya dikirimkan melalui Kantor Pos.

Weselpos berbentuk secarik kertas karton berukuran kurang lebih seperti kartu pos yang menjadi bukti bahwa pengirim atau penyetoran uang di kantor pos asal dan dapat digunakan oleh penerima untuk menarik uang itu di kantor pos terdekat. Benda pos yang sangat ditunggu kalangan mahasiswa perantau saat itu.

Maklum, menuju akhir bulan bekal mulai menipis dan sebagai mahasiswa perantauan, bulan ke bulan selalu dihadapkan pada kondisi harap cemas menunggu kiriman.

"Mengesankan juga bagaimana rasanya hidup dari bulan ke bulan bergantung pada wesel," ungkap lelaki kelahiran Lempur Mudik, Kerinci, Jambi 25 Juli 1975 ini.

Meski begitu, hidup jauh dari kampung halamannya di Kerinci, Jambi tak membuatnya mudah menyerah. Ia banyak belajar beradaptasi dan bahkan mendorongnya untuk lebih tekun menimba ilmu di Program Studi Statistika FMIPA IPB University sejak 1993.

Tak kehabisan jalan, jika ada keterlambatan kiriman uang, ia bekerja paruh waktu sebagai pemberi les bagi siswa SMP dan SMA di Bogor. Bahkan selama dua tahun lebih ia menjadi pengajar di Lembaga Pendidikan Primagama di Jalan Salak, Bogor.

Tak menyerah pada kondisi, jika benar-benar tidak ada ongkos, ia dan kawan-kawannya pun berjalan kaki untuk kuliah dari tempat tinggalnya di Asrama Mahasiswa Jambi di jalan veteran 21 D di kawasan Jembatan Merah, menyusuri jalan hingga ke kampus IPB Baranangsiang. Jarak yang lumayan jauh.

Berbagai kesulitan dan pengalaman yang ia alami ternyata menjadi cerita manis. Termasuk saat-saat ia kuliah dan mengetahui bahwa gurunya adalah seorang tokoh pendidikan besar.

"Ada kesan dan kebanggaan tersendiri pernah diajar oleh Prof. Andi Hakim Nasution, meski tidak semua paparan dan humor-humor beliau dapat dipahami dengan cepat, " ujarnya.

Dialah Delil Khairat, kini ia menjadi seorang leader di PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), perusahaan asuransi milik pemerintah Indonesia di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai Direktur Teknik Operasi yang diembannya sejak Maret 2022.

Delil memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun baik di industri asuransi umum maupun reasuransi dengan beberapa jabatan antara lain Vice President-Market Underwriter dan Senior Client Manager di Swiss Re Retakaful dari tahun 2014 sampai tahun 2022 di Kuala Lumpur, Head of Underwriting di ACR Retafakul Berhad dari tahun 2010 sampai 2014 di Kuala Lumpur, dan Treaty Manager di Hannover Re dari tahun 2007 sampai 2010 di Bahrain.

Sebagai alumni IPB University angkatan 30, Delil dikenal sebagai mahasiswa yang ulet dan aktif. Ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FMIPA IPB University pada 1995-1996, setahun sebelum ia lulus dari IPB University.

Di kampaus pula ia menemukan pasangan hidup yang dinikahinya, Idawati Murdaningrum. Hingga kini, kebahagiaan Delil dilengkapi hadirnya tiga anak mereka Muhammad Daffa Fadhlurrohman, Muhammad Zaki Muhyiddin, dan Muhammad Hanif Anwari.

Delil meraih gelar Sarjana Sains di bidang Ilmu Statistika dari IPB University pada tahun 1997 dan menamatkan studi MBA di Graduate School of Management International Islamic University Malaysia (IIUM) tahun 2013.

Delil juga telah meraih beberapa kualifikasi internasional di antaranya adalah Advanced Diploma of Chartered Insurance Institute (ACII) yang diselesaikan di CII College London pada Oktober 2001 dan London Metropolitan University pada Oktober 2002, Certified Islamic Financial Planner di Kuala Lumpur, dan Fellow of Islamic Insurance Society (FIIS).

Delil memulai karirnya pada 1997 setelah lulus dari IPB University. "Saya diwisuda pada 4 Oktober 1997 dan langsung bekerja dua minggu kemudian tanggal 15 Oktober 1997 di PT Reasuransi Internasional Indonesia sebagai Management Trainee waktu itu," tuturnya.

Ternyata, ini berkat kegigihannya mulai melamar pekerjaan sejak sebelum lulus dan didorong oleh tekad untuk segera meringankan beban orang tua.

Ia sesungguhnya juga ditawari untuk menjadi dosen di jurusan statistika FMIPA IPB University dan ia sempat menerimanya. Namun kemudian berubah pikiran.

Sempat pula ia diterima di perusahaan Astra Internasional Group, tapi ia pun tidak memilih itu. Nasihat seorang senior dan perkiraan krisis moneter membuatnya memilih PT Reasuransi Internasional Indonesia (ReINDO).

"Saya terobsesi untuk mendapat kerja dengan gaji relatif tinggi, agar dapat segera membantu orang tua untuk membiayai dua orang adik saya yang masih kuliah," lanjut pria yang pernah menjadi relawan di Indonesian Children Relief (ICR), London ini.

Selepas menjalani masa pelatihan selama enam bulan sebagai Management Trainee, Delil mulai menapak karier profesionalnya sebagai Asisten Underwriter asuransi harta benda. Dua bulan menjalani peran baru itu, pecahlah huru-hara Mei 1998 yang berakhir dengan tumbangnya rejim Orde Baru.

Kerusuhan itu membawa kerusakan fisik yang besar dan meluas di berbagai kota dan menimbulkan klaim asuransi yang skalanya belum pernah ada dalam sejarah industri asuransi Indonesia.
ReINDO bahkan harus membentuk bagian khusus untuk menangani klaim-klaim itu, yang disebut “Departemen Klaim Huru-hara”. Dan Delil pun ditunjuk untuk menjadi salah satu anggota tim baru itu.

Dia tetap berada di bagian klaim sebagai klaim analis hingga tahun 2001. Dalam periode Mei 2001 hingga November 2002 Delil mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan keahlian asuransi Chartered Insurance Institute (CII) College dan London Metropolitan University sambil menjadi staf SDM reINDO (sekarang Indonesia Re).

Sepulang dari London di penghujung 2002, Delil kembali berkarir di ReINDO sebagai Manager Treaty. Dua tahun kemudian ia pindah ke Divisi Reasuransi Syariah sebagai Manager Reasuransi Umum Syariah.

Meninggalkan ReINDO setelah 9.5 tahun, Delil sempat menjadi Senior Underwriter pada Divisi Syariah Tugu Insurance (PT. Tugu Pratama Indonesia) selama kurang dari tiga bulan.

Selanjutnya ia bersama keluarga hijrah ke Bahrain di bulan Juli 2007, menerima tawaran Hannover Re, sebuah perusahaan reasuransi berpusat di Jerman, untuk menjadi Underwriter dan Manager Treaty untuk bisnis reasuransi syariah dan konvensional area Timur Tengah dan Afrika Utara.

Keputusan besar pindah ke luar negeri ia ambil didorong keinginan kuat untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan internasional karena reasuransi pada dasarnya adalah industri global.

Selain itu ia juga ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga, yang sulit didapat selama di Jakarta karena sang istri juga berkarir serta waktu yang banyak dihabiskan di perjalanan pulang pergi tempat kerja.

Di Bahrain, Delil tetap aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan. Ia sempat menjadi anggota Panitia Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) tahun 2009 untuk Kuwait & Bahrain dan Ketua Perhimpunan Keluarga Indonesia - Bahrain (Perkibar).

Setelah tiga tahun di Bahrain, Delil dan keluarga pindah ke Kuala Lumpur pada pertengahan 2010 karena Ia menerima tawaran sebagai Head of Underwriting pada ACR Retakaful, perusahaan reasuransi syariah yang merupakan joint-venture dari Temasek Singapore, Khazanah Malaysia dan Dubai Group.

Di awal tahun 2014, meski tetap berdomisili di Kuala Lumpur, Delil menerima tawaran sebagai Vice President - Market Underwriter dan Senior Client Manager pada Swiss Re, perusahaan reasuransi global berpusat di Swiss.

Selama tinggal di Kuala Lumpur, Delil juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Malaysia periode 2019-2022, Ketua Himpunan Alumni IPB Malaysia sejak November 2018, dan Anggota Sub-komite Takaful Umum Malaysian Takaful Association (MTA) sejak Januari 2015.
Setelah lima belas tahun meniti karir professional di negeri orang, Menteri BUMN Erick Tohir memanggilnya pulang.

Pada 10 Maret 2022, Delil Khairat ditunjuk sebagai Direktur Teknik dan Operasi PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero), BUMN reasuransi yang lebih dikenal dengan merek dagang Indonesia Re. Perusahaan ini sesungguhnya adalah kelanjutan dari ReINDO, perusahaan pertama tempatnya bekerja, setelah melalui serangkaian aksi korporasi.

"Tantangan besar menanti; dengan 95% portofolio dari pasar domestik, masalah keuangan yang dalam, dan kekurangan kapabilitas internal, saya bersama seluruh anggota Dewan Direksi dihadapkan pada misi untuk memperbaiki profitabilitas sambil memenuhi mandat menjadi pemain global," ungkapnya.
Mau tidak mau tantangan itu harus dihadapi.

Jiwa kepemimpinannya bergerak untuk menjalankan transformasi dan membangun kultur baru agar Indonesia Re mampu menghadapi persaingan global di masa depan.

Disamping kesibukan pekerjaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan, Delil juga memiliki ketertarikan pada inovasi. Ia merupakan salah satu pendiri YukTakaful.com, platform yang menyediakan layanan asuransi syariah secara online, terutama pada produk takaful mikro dan berbasis komunitas. Start-up ini menjadi bagian dari program Regulatory Sandbox OJK sejak Mei 2021.

Ia turut pula mendirikan BIRU (www.birurisk.com), platform yang fokus pada solusi pembagian risiko untuk masyarakat yang tidak terlayani oleh sistem asuransi tradisional, menggunakan teknologi blockchain untuk meningkatkan efisiensi.

Delil juga penulis yang cukup produktif. Ia menulis topik asuransi, takaful, keuangan Islam dan telah menerbitkan banyak artikelnya di berbagai media seperti Middle East Insurance Review, Asia Insurance Review, Islamic Finance News, Media Asuransi, Republika dan Bisnis Indonesia. Semua artikelnya dapat diakses di blognya www.dkhairatdotorg.wordpress.com. Ia tbahkan ercatat sebagai anggota Kupasi (Komunitas Penulis Asuransi Indonesia).

Ia juga aktif berbicara di berbagai forum Internasional seperti Takaful Rendezvous, World Takaful Conference, Konferensi Internasional Keuangan Islam OJK dan sebagainya.

Di waktu luangnya ia juga pengajar atau trainer bidang asuransi dan reasuransi di berbagai lembaga pendidikan atau pelatihan.
Kiprah Delil juga meluas setelah kembali ke tanah air.

Sejak 2023, ia menjabat sebagai Chairman of ASEAN Reinsurance Working Group di ASEAN Insurance Council (AIC) dan Wakil Ketua Bidang Asuransi Kesehatan, Motor, dan Kecelakaan Diri di Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dari 2020 hingga 2023.
Lelaki yang hobi lari, badminton, membaca, dan menulis ini selalu kukuh bergerak menjalankan prinsip hidupnya yang tercermin dalam kata-kata: Faith, Fairness, Fun! *

Tinggalkan Komentar