Pengabdi Setia Sang Pemulia Ternak
NAMA Prof. Cece Sumantri bukanlah nama asing dalam dunia pemuliaan genetika ternak. Berbagai penghargaan diberikan berkat hasil riset, inovasi dan penelitian yang dilakukannya.
Salah satu inovasi terbaru adalah ayam lokal unggul IPB-D1 yang merupakan ayam komposit hasil persilangan empat rumpun ayam (Pelung-Sentul-Kampung-ayam tipe pedaging Parent Stock Cobb).
Berkat inovasinya, Prof. Cece dan timnya berhasil menghasilkan ras ayam broiler lokal unggul baru. Ayam ini memiliki kemampuan tumbuh cepat dengan daging berkualitas baik dan tahan terhadap penyakit Newcastle dan salmonella.
Melalui penemuan ini, industri pemuliaan ayam lokal, pakan dan budidaya berkembang dengan baik.
Profesor dari Departemen Produksi dan Teknologi Hewan (IPTP), Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University ini memenangkan penghargaan dalam kategori Inovator Tahun Ini untuk kategori Teknologi Pangan dan Pertanian.
Penghargaan People of the Year 2022 award ini diberikan dalam rangka peringatan ulang tahun Metro TV di Grand Studio Metro TV, Jakarta.
"Awalnya saya pernah mengajukan ayam IPB D1 ke BIC (Business Innovation Center) 113 Inovasi Nasional dan beberapa paten inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Metro TV tampaknya telah melihat rekam jejak di lapangan, terutama untuk ayam IPB D1," jelas Cece.
Pengembangan ayam IPB D1, lanjutnya, melibatkan masyarakat. Yaitu dengan Sinar Harapan Farm, Sukabumi yang merupakan pusat pelatihan, masyarakat sekitar dan layanan peternakan di beberapa pemerintah daerah.
"Kami mengembangkan model peternakan ayam IPB D1 dari hulu ke hilir, dari penetasan hingga pabrik pengolahan limbah. Selain itu, ada riset inovatif, lalu ada program Kedai Reka. Program-program itu saling menguatkan. Semuanya didokumentasikan dengan baik, sehingga para juri (Metro TV) tertarik," jelas Prof. Cece.
Peneliti yang sederhana ini juga menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah karyanya sendiri. Ini adalah kerja tim.
"Saya hanya kebetulan menjadi koordinator. Ayam IPB D1 didasarkan pada riset dan telah menjadi ayam institusi, setiap orang harus bertanggung jawab. Saya lebih tertarik pada riset, sementara sisi bisnis bukanlah keahlian saya," katanya.
Mengajukan judul skripsi "Aspek Genetik Beberapa Sifat Produksi Mencit (Mus musculus)", Cece lulus S1 lulus pada tahun 1987 di Ilmu Produksi Ternak IPB University.
Gelar masternya pada tahun 1990 di Universitas Nagoya diraih dengan judul karya ilmiahnya yaitu Genetics studies on antagenics polymorphism of a serum protein in mice strain.
Pada tahun 1998, ia juga mendapatkan gelar doktor pada Universitas yang berbeda di Jepang, yaitu Universitas Yamaguchi.
Karya ilmiah yang diajukan pada saat itu adalah Fertility and genetics studies of Tetraparental Chimeric Bull. Dari sanalah ia meraih Doktor Bidang Developmental Genetics.
Setelah pulang dari Jepang, Cece aktif untuk mengabdi ke Departemen IPTP dan menjabat menjadi Sekretaris Departemen pada tahun 1998-2003.
Kemudian pada tahun 2003-2004 ia sempat menjabat sebagai Ketua Program Studi Teknologi Produksi Ternak (yang pada waktu itu, program studi TPT dan THT belum digabung menjadi Departemen IPTP).
Setahun kemudian, pada tahun 2004-2005 Cece menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Peternakan, Sekolah Pascasarjana Fakultas Peternakan, IPB University.
Ia kemudian meneruskan pendidikan S3 dan lulus pada tahun 2006 dari Universitas Newcastle, Inggris. Saat itu ia fokus aspek penelitian pada kajian produktivitas sapi perah di daerah tropis.
Terakhir sejak tahun 2005 sampai dengan 2013, Cece menjabat menjadi Ketua Departemen IPTP.
Gelar Guru Besar dalam bidang Pemuliaan dan Genetika Ternak didapatkan pada bulan Maret 2009.
Prof. Cece juga aktif dalam melakukan penelitian dan telah banyak melakukan publikasi ilmiah baik itu di jurnal internasional maupun nasional.
Dia juga telah banyak membimbing mahasiswa baik itu pada program sarjana (S1), magister (S2) maupun program doktor (S3).
Dikenal aktif dalam kegiatan organisasi, akademisi ini merupakan anggota pada Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), selain juga aktif di Perhimpunan Pemuliaan Indonesia (PERIPI).
Ia menjadi anggota dewan guru besar IPB University dan saat ini menjadi reviewer di beberapa jurnal terakreditasi seperti di Media Peternakan, maupun di Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis.
Sebagai seorang dosen, Cece aktif untuk mengajar baik itu di tingkat sarjana maupun tingkat Pascasarjana.
Sebagai seorang peneliti, Prof. Cece telah melakukan banyak kerjasama dengan beberapa instansi pemerintah maupun swasta. Diantaranya dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Kementrian Pertanian, Disnak Provinsi, LIPI, maupun dengan Kemristek.
Beberapa penelitian-penelitian yang dilakukan memiliki sumber dana yang berasal dari kerjasama dengan Universitas Yamaguchi (Jepang) diantaranya STAFF Tsukuba (Jepang), Deptan (PAATP, KKP3T), Dikti (Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Kompetensi, Hibah Pasca), maupun Menristek (RUT XII, Rusnas Industri Sapi).
Penelitian lainnya adalah aplikasi gen calpastatin, myostatin dan calpain sebagai marka dalam seleksi peningkatan bobot potong dan kualitas karkas pada domba di UP3J Fapet IPB University.
Cece fokus melakukan kegiatan penelitian yang sudah dimulai pada tahun 2000.
Cece pun aktif dalam kegiatan organisasi diantaranya adalah dengan menjabat menjadi Kepala Divisi Pemuliabiakan di Pusat Studi Hewan Tropika (CENTRAS) pada tahun 2005-2008 dan menjadi anggota pada Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (PERIPI).
Di Jepang Cece juga pernah menjadi anggota pada International Society Animal Breeding and Genetics, The Japanese Society of Animal Breeding and Genetics, International Embryo Transfer Society (IETS), Japanese Society of Veterinary Science dan The Japanese Society of Animal Reproduction.
Penghargaan yang tercatat antra lain Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Science and Technology Award 2019.
Pria kelahiran Bandung pada Desember 1959 ini juga pernah meraih penghargaan Oguri Award pada tahun 1997 dari Oguri Foundation.
Penghargaan lain yang telah diterimanya selama pengabdian di IPB University adalah Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya 20 Tahun yang diperolehnya pada 2006. *