Bambang Subiyanto

Ubah Mindset Peneliti Lewat Hak Paten & Inkubasi

Plt Kepala LIPI (Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI) Alumni IPB Angkatan : Lulus Tahun 1982 Jurusan/Fakultas : FAHUTAN-S1

Bernama lengkap Prof. Dr. Bambang Subiyanto adalah Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang menjabat sejak tahun 2013. Bambang lahir di Nganjuk, Jawa Timur tanggal 20 Desember 1958.

Pada tahun 1982, ia menamatkan pendidikan Strata Satu Fakultas Kehutanan di Institut Pertanian Bogor (IPB). tahun 1988 ia meraih gelar Master bidang pertanian di Universitas Kyoto, Jepang. Awalnya, Bambang tak pernah berkeinginan untuk menjadi seorang peneliti.

Namun, seiring berjalannya waktu menapaki dunia penelitian hingga meraih gelar master dan doktor di Jepang membuatnya terus menemui banyak pengalaman yang justru akhirnya membuat ia makin mencintai profesinya tersebut.

Ada cerita unik ketika Bambang menempuh pendidikan di Jepang, Sang Profesor pembimbingnya meminta ia membuat masakan khas Indonesia, dengan kondisi saat itu Bambang tak lihai urusan masak namun demi Sang Profesor ia bereksperimen dengan bumbu-bumbu yang ada.

Pengalaman itu tidak pernah dilupakannya hingga kini. Bambang meniti karir sebagai peneliti sejak tahun 1992 di Pusat Penelitian Biomaterial serta menjadi Kepala Pusat Penelitian Inovasi tahun 2008. Seusai meraih gelar master bidang pertanian dan gelar doktoral di Jepang, Bambang pun kembali ke Tanah Air sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala LIPI.

Mengemban amanat itu, Bambang punya misi besar. Kenyataan bahwa para peneliti hanya berhenti sampai paper atau makalah saja membuatnya berkomitmen mengubah mindset peneliti yang tidak sekedar melakukan penelitian yang berakhir di makalah, ia ingin para peneliti menjangkau bagaimana hasil kajiannya mampu diimplementasikan, diaplikasikan oleh stakeholder sehingga kemudian dapat dirasakan oleh masyarakat dan membantu meningkatkan kesejahteraan.

Memang tak mudah, peraih gelar doktoral tahun 1991 bidang Wood Science and Technology di Universitas Kyoto, Jepang ini punya jurus jitu. Salah satunya, ia mendorong hasil penelitian untuk dipatenkan.

Kedua, melakukan inkubasi teknologi dan inkubasi bisnis sehingga hasilnya matang dan diketahui harganya. Meskipun misinya itu menghadapi tantangan minimnya anggaran, ia tetap bersikukuh LIPI harus berupaya menjadi lembaga yang memberi kontribusi nyata. Hasil-hasil penelitian dan pengembangan LIPI harus mampu meningkatkan produktivitas rakyat.

Tinggalkan Komentar