Pejuang Pendidikan Menghubungkan Indonesia dan Jepang
Prof. Dr. Amzul Rifin, S.P., M.A., pria kelahiran 21 September 1975 ini adalah lulusan IPB University dengan gelar S1 dari Departemen Agribisnis pada tahun 1998.
Saat ini, ia menjalani karier sebagai Dosen di IPB University dan menjalani penugasan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Perwakilan Republik Indonesia Tokyo periode tahun 2024-2027.
Jurusan yang diambil di IPB mengajarkan Amzul banyak hal, khususnya dalam ilmu bisnis, mulai dari dasar-dasar bisnis, metode bisnis modern, hingga manajerial bisnis internasional. Bekal ilmu ini mengantarkan Amzul untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai pembelajar sejati, penelitian dalam bidang agribisnis sudah menjadi hobinya. Amzul telah meneliti berbagai topik penting, termasuk menganalisis ketersediaan garam untuk mencapai swasembada garam nasional yang berkelanjutan.
Ia juga menganalisis pengaruh penerapan bea keluar terhadap daya saing ekspor kakao Indonesia, serta membandingkan teknik penjualan kakao antara Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Bagi Amzul, pendidikan adalah aspek paling penting dalam kehidupan. Pendidikan mengubah manusia dari ketertinggalan pemikiran menjadi lebih terbuka.
Oleh karena itu, pada tahun 2005, Amzul meraih gelar MA di International University of Japan, dan berhasil menyelesaikan gelar PhD pada tahun 2011 di The University of Tokyo.
Pada tanggal Juni 2022, Amzul sukses meraih gelar Profesor dalam bidang Ilmu Agribisnis di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.
Pada Maret 2024, Amzul dipercaya menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan di perwakilan Republik Indonesia Tokyo, untuk periode 2024-2027. Pencapaian ini merupakan hasil dari dedikasinya yang selama ini ditekuni dengan serius.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan merupakan program dari Kemendikbudristek yang memiliki fungsi penting bagi pendidikan di Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi antara Indonesia dan negara lain.
Program Atdikbud juga memiliki peran strategis sebagai perpanjangan tangan pemerintah Indonesia di luar negeri dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, Atdikbud dapat mengakselerasi diplomasi publik dalam dunia pendidikan antara Indonesia dan negara lain.
Atdikbud Tokyo yang dipimpin Amzul Rifin sendiri memberikan banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, terbukti bahwa Atdikbud mengadakan program Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) yang menghasilkan para siswa-siswi Jepang mengenal Indonesia lewat Budaya dan Bahasa nya, bahkan program belajar Bahasa Indonesia dianggap berhasil di SRIT.
Pada Juli 2024, Atdikbud mengadakan pameran lukisan dari Indonesia di Tokyo Fuji Art Museum. Seringkali Amzul Rifin memimpin pertemuan antara PPI dan KBRI Tokyo dengan kampus-kampus bonafit di Jepang untuk melakukan Diplomasi dan Kerjasama pendidikan. Diantara kampus yang dikunjungi adalah: Nagoya University, Kanazawa University, dan Shizenkan University.
Hingga saat ini, Amzul terus mengabdikan hidupnya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Ia tidak pernah menyerah menjadi pejuang pendidikan, karena baginya, pendidikan adalah unsur terpenting untuk memajukan Indonesia.
**