Alan Frendy Koropitan

Penggerak Inspiratif Konservasi Laut di Indonesia

Alan Frendy Koropitan, Lektor Kepala Bidang Oseanografi di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor (IPB), lahir di Bitung, Sulawesi Utara, pada 1 Januari 1970. Ia adalah seorang akademisi dengan dedikasi tinggi dalam bidang oseanografi.

Pada tahun 1998, Alan Frendy Koropitan menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Kelautan di IPB. Kemudian, pada tahun 2003, ia meraih gelar Magister Oseanografi dan Sains Atmosfer dari Institut Teknologi Bandung.

Tak berhenti di situ, ia melanjutkan pendidikan doktoral (PhD) di bidang Oseanografi di Hokkaido University, Jepang, yang diselesaikannya pada tahun 2008. Setelah itu, ia melakukan penelitian pasca doktoral di Kelompok Siklus Biogeokimia Universitas Minnesota, Departemen Geologi dan Geofisika.

Dr. Koropitan telah melakukan berbagai penelitian penting tentang pemodelan proses biogeokimia di Laut Jawa, anggaran karbon antropogenik di Rezim Arus Lintas Indonesia, rehabilitasi mangrove dan dampaknya terhadap penyerapan karbon, serta aplikasi isotop dalam memperkirakan laju sedimentasi di area rehabilitasi mangrove di Pangandaran, Jawa Barat.

Penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh Dr. Koropitan mencakup perubahan iklim dan dampak antropogenik pada produksi primer Laut Jawa (dengan Pusat Biologi Tropis Regional Asia Tenggara), serta studi kerentanan perubahan iklim di Kepulauan Lembata dan Aru (dengan KIARA, sebuah LSM Indonesia).

Penelitian terbarunya fokus pada dampak variabilitas iklim terhadap perikanan pelagis di pantai selatan Jawa dan pemodelan biomassa ikan di laut Indonesia dalam skenario perubahan iklim.

Sebagai lulusan doktor dari Universitas Hokkaido, Jepang, Dr. Koropitan telah melakukan kajian terhadap kondisi Teluk Jakarta sejak tahun 2005-2009. Ia memberikan masukan terhadap reklamasi Teluk Jakarta, yang menurutnya memerlukan kajian matang karena mega proyek tersebut harus mempertimbangkan implikasi terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Hasil kajiannya mencakup pola arus di Teluk Jakarta secara keseluruhan serta pengaruh sirkulasi arus terhadap kualitas air.

Berdasarkan hasil simulasi risetnya, Dr. Koropitan menyatakan bahwa reklamasi di Teluk Jakarta akan memperlambat kecepatan arus, yang berpotensi menyebabkan pergerakan material seperti limbah organik, sedimen, dan logam berat terhambat, sehingga memperlambat waktu pembersihan teluk dan meningkatkan pencemaran perairan.

Sejak Februari 2016, Dr. Koropitan ditunjuk sebagai Koordinator Riset Strategis di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB. Baru-baru ini, ia juga menjadi Wakil Direktur Pusat Riset Kolaboratif Bioteknologi Ternak dan Perikanan Terumbu Karang (ANBIOCORE) di IPB.

Selain itu, ia merupakan salah satu komite kajian dalam pengembangan Agenda Sains Indonesia Menuju Satu Abad Kemerdekaan 2045 di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sebagai seorang pakar pemodelan laut, Dr. Koropitan aktif dalam pengembangan kapasitas nelayan dan masyarakat pesisir. Ia bergabung dengan Kantor Staf Presiden sejak September 2018 dan menjabat sebagai Tenaga Ahli Utama bidang kemaritiman.

Dr. Koropitan juga aktif dalam SDG-14 (Life Below Water) di BAPPENAS dan pernah menjadi anggota Komisi Tuna Indonesia, KKP pada tahun 2015. Sejak Oktober 2020, ia terpilih sebagai anggota Akademi Ilmu Pangan dan Gizi di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Alan Frendy Koropitan juga dianugerahi penghargaan SHERA-USAID dari Center for Collaborative Research (CCR) on Interdisciplinary Graduate Education and Research in Animal Biotechnology and Coral Reef Fisheries pada tahun 2017-2019.

Sebagai seorang akademisi yang penuh dedikasi, Alan Frendy Koropitan adalah inspirasi bagi para generasi pakar di masa depan.

Tinggalkan Komentar