Agus Ali Nurdin

Dengan Program Magang di Jepang, Berhasil Dirikan Okiagaru Mart

Agus Ali Nurdin merupakan lulusan D3 angkatan 39 Teknologi Benih, kemudian ia mengikuti program magang ke Jepang yang juga merupakan program Kementrian Pertanian pada 2008 hingga 2009. Ia lalu melaksanakan S1 Agronomi di IPB University. Dengan program yang diikuti bersama alumni Program Ikatan Magang Jepang (IKMAJA) lainnya, ia berhasil membangun Okiagaru Mart yang memasok produk sayuran ke restoran Jepang d Indonesia.

Setelah menyelesaikan program magangnya di Jepang, Agus mulai mengolah dua hektar lahan dan menanam sayuran Jepang. Okiagaru Mart ini berasal dari Okiagaru Farm yang dipimpin oleh Agus yang juga sebagai pemilik sekaligus perintis Okiagaru Farm. Perusahaan itu memiliki visi sebagai lembaga agribisnis petani muda yang mandiri, inovatif, profesional, bertaraf Internasional, berbasis ekonomi syariah, dan ramah lingkungan. Okiagaru Farm ini berawal dari Komunitas Kelompok Tani.

Agus merupakan salah satu penerima bantuan modal usaha dari Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) tahun 2017. Ia dikenal sebagai seorang petani milenial yang humoris, ramah, santun, dan penuh dedikasi untuk generasi muda. Ia menceritakan bahwa penghasilannya dari usaha tani bisa mencapai Rp 500 juta per bulan. Hal ini berhasil menginspirasi kaum milenial terhadap dunia tani.

Rintisan perjuangannya mengembangkan usaha ini berawal dari masa menunggu keberangkatan mengikuti kerja magang pertanian ke Jepang, dimana dalam syaratnya harus memiliki pengalaman selama dua tahun di kelompok tani.

Dengan begitu Agus yang berkaloborasi dengan teman-temannya, Yuki dan Popey, membuat sebuah komunitas dengan nama ”Bangkit dan Membangkitkan” yang menjadi “Okiagaru” dalam bahasa Jepang.

Kegiatan yang dilakukan Okiagaru Farm sendiri ini terdapat P4S, yaitu Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya Pedesaan sebagai lokasi pelatihan untuk petani.

Agus mengikuti program JICA sejak 2018 dan lahannya sudah bersertifikat organik sejak 2016 dari LSO Inofice. Dengan kerja keras yang sudah ia lalui, Okiagaru Farm telah memiliki 17 hektar lahan yang sudah tersebar dibeberapa daerah, diantaranya Cianjur, Cisarua, dan Depok.

Di lahan itu, Agus menanam sekitar seratus jenis sayuran dan sebanyak 50 persen merupakan sayuran asli Jepang, seperti kyuri (timun jepang), horenzo (bayam jepang), kabocha (labu jepang), satsumaimo (ubi jepang), zucchini, dan negi.

Menurutnya, anak muda harus belajar memanfaatkan waktunya sendiri untuk sesuatu yang lebih produktif, harus mampu menjadi inisiator perubahan bangsa yang lebih baik. Dengan begitu, ia berharap mereka mampu memanfaatkan berbagai fasilitas dan menyerap program pemerintah yang berkaitan dengan pertanian.

Di tahun 2019, Agus terpilih menjadi salah satu Duta Pengusaha Pertanian Milenial oleh Kementerian Pertanian. Agus berharap generasi milenial dapat fokus dan bersinergi untuk membangun sektor pertanian. Bertani pun ternyata bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.

Dengan keberhasilannya merawat dan mendirikan Okiagaru Farm, Agus sangat bertekad untuk mengembangkan usahanya dengan mendirikan koperasi dan ia berhasil membangun Okiagaru Mart.(*)

Tinggalkan Komentar