Agung Kuswandono

Mantan Direktur Bea Cukai yang Lahirkan Gagasan Customs 2020

Deputi Bidang Koordinasi SDA dan Jasa Kemenko Maritim Alumni IPB Angkatan : 22 (1985) Jurusan/Fakultas : THH/FAHUTAN-S1

Agung Kuswandono, pria kelahiran Banyuwangi 29 Maret 1967 telah menunjukkan bahwa pendidikan yang diterimanya selama kuliah di jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB angkatan 22 (1985), mampu mengisnpirasi dan melakukan sumbangsih bagi negeri.

Saat menjabat Dirjen Bea Cukai dari 2011-2015, ia pernah menggagas CUSTOMS 2020, sebuah konsepsi, visi, impian yang menuangkan strategi menyeluruh, sistematis, terarah dan konsisten untuk pencapaian Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebagai leader di ASEAN tahun 2020.

Meski kini Agung Kuswandono tak lagi menjabat sebagai Pimpinan DJBC, CUSTOMS 2020 telah menjadi legacy yang akan terus dilanjutkan untuk mewujudkan DJBC sebagai Institusi Kepabeanan dan Cukai Terkemuka di Dunia. Pria yang gemar berinovasi ini, setelah lulus dari IPB memulai karir sebagai Pelaksana di DJBC Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tahun 1993.

Berkat keuletannya, pada tahun 2001 ia telah mangisi posisi Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah X DJBC Balikpapan

Prestasinya yang cemerlang mengantarkan ia dipercaya memimpin Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Soekarno-Hatta Desember 2006 hingga Juni 2007. Saat menjabat sebagai Kepala KPBC Soekarno-Hatta, Agung berhasil membuktikan kemampuan dan keberaniannya dalam menangani kasus-kasus kepabeanan yang bermasalah.

Salah satunya, ia melakukan penyitaan atas 12 unit helikopter milik PT Air Transport Services yang jaminannya bermasalah. Ia terus menunjukkan kapabilitasnya di DJBC, dan pada Maret 2010 ia berkarir sebagai Direktur Fasilitas Kepabeanan hingga April 2011. Track record dan hasil kinerja yang baik, telah membawa Agung Kuswandono pada puncak karir di DJBC dimana tertanggal 25 April 2011, ia dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Sukses di DJBC, saat ini pria yang memperoleh gelar Master of Arts dari Universitas Colorado, Amerika Serikat tahun 1997, diamanahkan menempati posisi sebagai Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) Republik Indonesia.

Pria yang pernah berjualan kaset saat mahasiswa dan berkali-kali gagal dalam wawancara kerja ini, memiliki 2 orang putra dari istri bernama Suyani Kuswandono yang juga merupakan alumnus IPB dari Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian.

Baginya, IPB telah luar biasa menunjukkan citra pertanian dan dibidang lainnya dan mesti mampu menjangkau ke dalam dunia nyata melalui inovasi-inovasi penelitian. IPB juga mempunyai peran penting untuk kemajuan bangsa. IPB mengajarkan kesederhanaan dan nilai-nilai karakter sebagai pondasi kuat para alumni untuk menjadi agen perubahan dan kemandirian bangsa.

Tinggalkan Komentar